TEMPO Interaktif, Jakarta - Kasus penganiayaan aktifis Indonesia Corruption Watch Tama Satrya Langkun, diduga mirip dengan kasus pembunuhan terhadap bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen. Dugaan ini terungkap saat rombongan aktifis dari ICW, Kontras, dan Imparsial bertemu Kepala Divisi Humas Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Edward Aritonang di ruangannya siang tadi (2/8).
"Ada yang mengejutkan dari kasus itu," kata Kordinator Divisi Politik dan Hukum Kontras Edwin Partogi, menirukan ucapan Edward. Menurut dia, Edward enggan menceritakan hal yang mengejutkan itu kepada mereka. Ia hanya menyebut, "kasus ini mirip seperti Nasruddin," kata Edwin menirukan Edward.
Agus Sunaryanto, perwakilan dari ICW menambahkan, keganjilan lainnya, "Penganiayaan ini sudah jauh direncanakan," kata Agus juga menirukan ucapan Edward.
Tama dianiaya sekelompok orang tak dikenal di awal Juli lalu. Akibat penganiayaan itu ia mengalami luka bacok di kepala dan tangan. Tama selama ini dikenal aktifis ICW yang aktif menginvestigasi kasus rekening ganjil para jenderal polisi.
Menurut Agus, hingga kini, polisi belum mau mengungkap lebih jauh hasil penyelidikan penganiayaan ini. Kepada mereka Edward juga menyebut penganiayaan ini dilakukan secara terorganisir. Meski sudah memeriksa 14 orang saksi, belum ada satu pun pelaku yang ditangkap. "Edward juga menolak tenggat waktu untuk menyelesaikan kasus ini," katanya.
Mustafa Silalahi