TEMPO Interaktif, SANUR - Musyawarah Nasional Himpunan Kerukunan tani Indonesia ( HKTI) langsung kisruh di hari pertama. Soalnya kandidat Ketua Umum diluar Prabowo menganggap Munas itu tidak sah. Bahkan sudah muncul keinginan membuat Munas tandingan.
Di sela-sela pelaksanaan Munas, Selasa (13/7) malam, dua kandidat ketua umum, Jafar Hafsah dan Oesman Sapta Odang membuat pertemuan mendadadk yang menghasilkan pernyataan sikap. Rapat juga dihadiri ketua Badan Pertimbangan Organisasi HKTI Siswono Yudohusodo, eks Ketua Organizing Committe (OC) Sutrisno Iwantono serta sebagian pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) HKTI.
Menurut Sutrisno yang mengundurkan diri dari jabatan Ketua Pelaksana Munas, Pengurus DPN yang ikut di rapat itu mencapai lebih dari 50 persen. Ia sendiri memilih mengundurkan diri dengan alasan tata tertib pemilihan ketua umum dilakukan secara aklamasi.
Menurut dia, keputusan mekanisme aklamasi itu sangat bertentangan dengan demokrasi dan aspirasi peserta. " BPO Siswono Yudohusodo juga tidak diundang sebagai peserta dan tidak diperkenankan masuk ke dalam ruang sidang. itu fatal sekali," ujarnya
Oesman Sapta Odang menagatakan, banyak ketua DPD Provinsi dan Kota yang juga tidak dijadikan sebagai peserta, sehingga yang masuk ruang sidang sebagian besar merupakan peserta yang tidak berhak, antara lain dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Aceh dan Sumatera Utara.
Sementara Jafar Hafsah menambahkan, hingga hari H bahan maupun materi Munas tidak sampai kepada para peserta dan agenda rapat tidak dibahas terlebih dahulu sebagaimana lazimnya.
Ketua BPO Siswono Yudohusodo menyatakan, Munas kali ini tidak mencerminkan tradisi petani karena telah melenceng jauh dari AD/ ART.
Menurutnya, ada dua pilihan yang bisa dilakukan. Yakni, membiarkan proses berjalan tanpa dasar hukum yang jelas atau meluruskan kesalahan yang sudha terjadi.
Mekanisme pemilihan Ketua Umum sendiri kemungkinan besar dilakukan secara aklamasi. Sebab, mayoritas suara DPD sudha menerima laporan pertanggungjawaban Prabowo dan meminta Prabowo kembali menjadi ketua umum. “Sampai jam 18.00 Wita, sudah 19 DPD yang menyatakan mendukung, sehingga sudah lebih untuk aklamasi,” kata Fadli Zon yang menjadi Sekretaris Panitia Munas.
ROFIQI HASAN