Sebab menurutnya, banyak mudharat yang didapatkan dari ulah seperti itu. “Jika mengambil gambar sendiri ketika berhubungan berarti (suatu saat) ada orang ketiga , mudharatnya besar sekail ” kata Zaenal Abidin, Selasa ini (15/6).
Ia mengatakan memvisualisasikan hal seperti itu merupakan suatu kebodohan. Sebab, jika alasannya ingin mengetahui cara berhubungan intim, ada banyak metode misalnya dengan mempelajari buku-buku seks edukasi. Bahkan kata dia, Islam memiliki rujukan tata cara seks yang benar.
Ketua STAIN Datokarama ini menjelaskan, dalam Islam dianjurkan untuk berhubungan dalam keadaan gelap ataupun remang. Islam mengajarkan lagi berhubungan dengan mengenakan pakaian.
“Jika Islam mengajarkan untuk berhubungan dalam keadaan tidak terlalu tampak, maka cara mem-videokan yang jelas-jelas sangat terang dan akhirnya disaksikan orang lain adalah jelas dilarang,” ujarnya. Islam juga melarang mempublikasikan video ketika berhubungan. Karena ini akan merusak moral, apalagi jika disaksikan anak-anak di bawah umur.
Ia mengimbau, masyarakat agar mampu menahan diri, dan tak turut “latah” menyaksikan video tersebut. “Sudah jelas merekam, mempublikasikan, menjual agar semua dapat melihat itu tidak dibenarkan oleh agama Islam ini,” tambah Zaenal.
DARLIS