TEMPO Interaktif, Makassar - Gerakan Penyelamat Nahdlatul Ulama (GPNU) berhasil menagih komitmen anti-money politics pada semua kandidat Ketua PBNU.
Ketua GPNU, Khoirul Rijal, mengatakan komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk penanandatanganan surat pernyataan anti-money politics oleh semua kandidat, baik yang mencalonkan diri maupun dicalonkan.
"Semua kandidat Ketua PBNU harus menandatangani surat pernyataan anti-money politics,” ucap Khoirul.
Empat kandidat yang bersedia menandatangani surat tersebut adalah KH Salahuddin Wahid, KH Said Aqil Siroj, KH Ahmad Bagja, dan KH Masdar Farid Mas’udi.
Surat pernyataan tersebut, lanjut Khoirul, menyebutkan bahwa NU didirikan dengan tujuan untuk melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah.
Sementara pendekatan kemasyarakatan yang dilakukan oleh NU dikategorikan dalam tiga hal, yaitu, pertama, tawassuth, yaitu sikap moiderat yang berpijak pada prinsip keadilan. Kedua, tasamuh, yaitu sikap toleran dan yang ketiga, tawazun, yakni sikap seimbang dalam berkhidmah.
Untuk menjaga nilai-nilai dan arah perjuangan NU, dalam muktamar ke – 32 ini para kandidat calon Ketua Tanfidziah PBNU periode 2010-2015 berjanji menghindari perilaku money politics, sebab perilaku money politics selain melanggar nilai-nilai ajaran Islam juga akan mengahancurkan arah perjuangan NU sebagai organisasi Islam, tegas Khoirul.
“Jika para kandidat tidak melakukan money politics dalam muktamar ke 32 ini, itu berarti sudah menyelamatkan NU dari ketidakadilan dan menjaga nilai-nilai demiokrasi,” kata dia.
Selain itu, Khoirul menambahkan, selama melakukan sosialisasi pada muktamirin, GPNU menyayangkan sebagian sikap dan pendapat peserta muktamar yang menyatakan bahwa muktamar sulit terhindar dari money politics.
Peryataan anti-money politics juga melampirkan tanda tangan beberapa kiai sepuh NU sebagai saksi dari draf kesepakatan tersebut, yaitu KH Sahal Mahfudz, KH Abdullah Faqih, dan KH Idris Marzuki.
“GPNU tidak bermaksud membatasi tanda tangan kiai sepuh NU. Jika ada kiai-kiai lain yang ingin berpartisipasi dan bersedia menandatangani draf tersebut, kami dengan senang hati menerima dukungan ini,” katanya
SAHRUL