Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PDI Perjuangan Jawa Timur 100 Persen Dukung Sikap Megawati

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Surabaya - Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Timur tidak setuju kongres PDI Perjuangan di Bali April mendatang arah politik partainya dibawa ke koalisi kepada pemerintah. Menurut Ketua PDIP Jawa Timur, Sirmadji Tjondropragolo, pilihan sikapnya tersebut sejalan dengan sikap Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. "Jawa Timur 100 persen mendukung Bu Mega, jadi apa sikap yang diambil beliau akan kami kawal," kata Sirmadji, Selasa (23/3).

Sirmadji menambahkan, sikap Megawati dalam berpolitik selama ini telah sesuai dengan tiga nilai dasar dalam Pancasila yang digali oleh Presiden Soekarno. Nilai-nilai dasar itu, kata Sirmadji, adalah pegangan bagi partainya untuk menentukan arah. "Tiga nilai yang selama kami pegang ialah berdaulat dalam politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," ujarnya.

Sebenarnya, kata Sirmadji, PDIP Jawa Timur tak mau terjebak pada terminologi oposisi dan koalisi. Sebab, kata dia, dengan berpegang pada tiga nilai dasar itu sejatinya pilihan politik PDIP Jawa Timur sudah jelas. "Oposisi atau koalisi itu kan pilihan, soal yang klop dengan nilai dasar partai kami yang mana Bu Mega nanti yang memutuskan dalam kongres," kata dia.

Senin kemarin Ketua Dewan Pertimbangan Pusat DPP PDIP Taufiq Kiemas mengatakan keinginan koalisi yang diutarakannya berasal dari arus bawah. Pertimbangannya, kata dia, supaya PDIP tidak kalah terus.

“Tidak mungkin Pak Taufiq (bicara) kalau wacana dari bawah tidak ada,” kata Taufiq.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sirmadji yakin Megawati tidak akan larut ke dalam pragmatisme sesaat. Adapun soal perbedaan pandangan antara Megawati dan suaminya, Taufiq Kiemas, menurut Sirmadji hal yang wajar. Begitu pula terhadap sejumlah elit partai yang mulai berpaling kepada pemerintah. "Setiap orang punya pandangan itu biasa, tapi Jawa Timur tetap konsisten untuk tidak pragmatis," kata Sirmadji.

Sirmadji menilai, kebijakan pemerintah saat ini kurang sejalan dengan tiga nilai dasar yang dikembangkan partainya. Hal itu terbukti dengan bertambahnya utang luar negeri Rp 1,8 triliun seperti yang disampaikan pemerintah dalam nota Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan. "Kalau utang terus, kapan kita bisa berdikari," kata Sirmadji.

KUKUH S WIBOWO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Konflik PDIP Surabaya, Risma: Saya Tak Ngerti, Saya Tak Tau...

12 Juli 2019

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. TEMPO/Fajar Januarta
Konflik PDIP Surabaya, Risma: Saya Tak Ngerti, Saya Tak Tau...

Risma menegaskan dirinya tidak mau ikut campur polemik di tubuh Dewan Pimpinan Cabang PDIP Surabaya.


Jokowi dan Marhaenisme

7 Mei 2015

Jokowi dan Marhaenisme

Buka majalah Fikiran Rajat, Nomor 1, 1 Juli 1932, halaman 2, dan biarkan Sukarno sendiri menjelaskannya


Kepengurusan Baru DPP PDI Perjuangan Dikecam

11 April 2015

Sejumlah kader menyaksikan Ketua umum PDI Perjuangan terpilih Megawati Soekarnoputri, memberikan pidato dalam Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 9 April 2015. Megawati Sukarnoputri kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDIP periode 2015-2020. TEMPO/Imam Sukamto
Kepengurusan Baru DPP PDI Perjuangan Dikecam

Sebanyak 26 kader PDIP dipercaya Megawati sebagai pengurus DPP PDIP. Dua di antaranya, Idham Samawi dan Bambang DH, merupakan tersangka kasus korupsi.


Pramono Anung Dipastikan Tak Maju Ketua Umum PDIP, Kenapa?

7 April 2015

Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC) Pramono Anung. Tempo/Tony Hartawan
Pramono Anung Dipastikan Tak Maju Ketua Umum PDIP, Kenapa?

Pramono Anung dipastikan tak akan maju sebagai kandidat Ketua Umum dalam Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Bali.


Puan Maharani Yakin Trah Sukarno Tetap Pimpin PDIP

2 April 2015

Panitia Rakernas PDIP Puan Maharani, saat berikan pidato pembukaan pada Rakernas PDIP III di Ancol, Jakarta (06/09). TEMPO/Dasril Roszandi
Puan Maharani Yakin Trah Sukarno Tetap Pimpin PDIP

Hampir separuh kader menganggap PDIP bisa dipimpin orang luar.


Kaderisasi di PDIP Mirip Pergantian Kulit Manusia

1 April 2015

Seorang anak membawa bendera partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam kampanye perdana di Stadion Cendrawasih, Jakarta Barat, (16/3). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Kaderisasi di PDIP Mirip Pergantian Kulit Manusia

Ketua PDIP DIY Bambang Praswanto mengatakan regenerasi di PDIP mirip proses pergantian kulit manusia.


Kongres PDIP Akan Digelar di Bali, Ajang Mengkritik Jokowi  

14 Maret 2015

Kongres PDIP di Sanur Bali. TEMPO/Subekti
Kongres PDIP Akan Digelar di Bali, Ajang Mengkritik Jokowi  

Kongres IV partai banteng oncong putih yang akan digelar di Denpasar pada 9-12 April tetap akan mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo.


Kader PDIP Berkelahi Rebutan Jadi Ketua, Megawati Ambil Alih

14 Maret 2015

Eddy Rumpoko (tengah). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kader PDIP Berkelahi Rebutan Jadi Ketua, Megawati Ambil Alih

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Bidang Program Achmad Basarah mengatakan penunjukan Eddy diputuskan dalam rapat pleno.


Tjahjo: Jokowi Tak Akan Lari Tinggalkan PDIP  

4 Februari 2015

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, beri keterangan pers terkait kebijakan dan agenda prioritas Kemendagri, di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, 6 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Tjahjo: Jokowi Tak Akan Lari Tinggalkan PDIP  

Projo berencana membuat partai baru bagi Jokowi.


Saran untuk Jokowi, Masuk KMP atau Bikin Partai Baru?

4 Februari 2015

Presiden Joko Widodo, berjalan bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri), usai pertemuan tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, 29 Januari 2015. Jokowi dan Prabowo, bertemu dalam rangka silahturahim dan membicarakan masalah terkini bangsa. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Saran untuk Jokowi, Masuk KMP atau Bikin Partai Baru?

PDIP dinilai kerap merongrong Jokowi.