Manajer Operasional PT MTO Handoyo mengatakan pihaknya sudah menuntaskan semua pekerjaan renovasi Stadion Gajayana. Namun, ketika hendak diserahkan, Pemkot Malang menolak dengan alasan masih perlu pembenahan kebocoran di sejumlah titik dan papan skor. "Papan skor yang rusak memang belum diperbaiki." Handoyo berjanji akan segera memperbaiki dan menuntaskan proyek renovasi Stadion Gajayana.
Dalam Perjanjian Kerjasama antara Pemkot Malang dengan PT. MTO terkait dengan renovasi dan pembangunan Stadion Gajayana disebutkan penyelesaian renovasi Stadion Gajayana pada Desember 2008. Tetapi karena renovasi molor, maka PKS diaddendum yang isinya renovasi harus selesai pada Juni 2008. Dalam addendum disebutkan jika hingga dalam waktu yang ditentukan, ronovasi belum rampung, maka PT MTO akan dikenakan denda akibat adanya kerugian materiil sebesar Rp 100 juta sejak Januari 2008.
Penyerahan hasil renovasi Stadion Gajayana sudah ditolak Pemkot Malang sebanyak empat kali. Pada Juli 2009 misalnya, penyerahan ditolak karena tim teknis Pemkot menilai ada 50 pengerjaan yang belum tuntas. Ke 50 pekerjaan tersebut antara lain, kran air tidak berfungsi, lampu papan scoring board mati, lampu stadion kurang terang, dan atap tribun barat yang bocor, dan tak adanya pagar di tribun VIP.
PT MTO kemudian menyerahkan kembali hasil renovasi pada Agustus 2009. Pemkot Malang lagi-lagi menolak karena atap tribun masih bocor. Berdasarkan kajian tim teknis, ada sepuluh titik kebocoran atap. Setelah semua kekurangan diperbaiki, PT MTO menyerahkan hasil renovasi pada November 2009. Tapi, Pemkot kembali menolak karena lampu papan skor belum ada.
Renovasi Stadion Gajayana bagian dari kerja sama Pemkot Malang dengan konsorsium PT Mustika Taman Olympic senilai Rp 450 miliar. Pemkot Malang menyediakan lahan. Sedangkan PT MTO menyediakan dana dengan model built of transfer selama 30 tahun. Dalam proyek ini, PT MTO akan membangun pusat perbenlanjaan dan hotel yang dilengkapi fasilitas kolam renang internasional, gedung wanita, lapangan tenis indoor dan outdoor, lapangan sepak bola luar, lapangan bola volli dan basket, wisma atlet dan lapangan angkat besi yang dilengkapi dengan kaca ruangan VVIP anti peluru.
Pembangunan pusat perbelanjaan dengan nama MOG dimulai sejak Desember 2005 dan mulai beroparasi 26 Mei 2008. sedangkan hotel yang juga berada di kawasan yang sama masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.
DPRD Kota Malang mendesak PT Mustika Taman Olimpic (MTO) sebagai pelaksana proyek renovasi Stadion Gajayana Malang segera menyelesaikan pekerjaannya dan segera menyerahkan ke Pemerintah Kota Malang. Menurut Ketua DPRD Kota Malang Arif Dharmawan, akibat belum tuntasnya renovasi ini, kegiatan olahraga di Stadion Gajayana menjadi terganggu. "Sudah hampir dua tahun belum juga selesai dan diserahkan," katanya.
Arif menuturkan pekerjaan yang belum diselesaikan adalah papan skor elektronik. "Ini menimbulkan masalah." Ia mencontohkan pertandingan Liga Super Indonesia antara Persema melawan Arema pada Selasa (9/3) lalu sempat dihentikan selama 10 menit karena papan skor yang memuat nama kesebelasan dibuang oleh penonton. Panitia Pertandingan terpaksa menggunakan papan skor manual karena papan skor elektronik rusak.
Dalam perjanjian kerjasama antara Pemkot Malang dan PT MTO menyebutkan papan skor Stadion Gajayana Malang menggunakan papan skor elektronik. PT MTO sebenarnya sudah memasang papan skor elektronik. Namun, dalam waktu satu bulan setelah pemasangan, papan skor sudah rusak. "Sudah dua tahun belum juga diperbaiki," ujar Arif.
BIBIN BINTARIADI