TEMPO Interaktif, Jayapura - Sedikirnya 500 orang dari massa yang memenuhi Pelabuhan Jayapura dan sekitarnya di Kota Jayapura, Papua, Jumat (12/2) sore ini rusuh.
Lima wartawan dari media televisi, seperti SCTV, Sun TV, TVRI Papua, dan TV One dipukul orang tak dikenal. Sementara beberapa wartawan lainnya dikejar-kejar massa dan diusir tak boleh meliput.
Selain wartawan, tiga warga sipil dilaporkan luka-luka terkena pukul dari massa di depan Pelabuhan Jayapura. Bahkan satu korban pemukulan diamankan ke Kantor Polisi Pelabuhan Laut di sekitar pelabuhan.
Akibatnya, polisi mengeluarkan tembakan peringatan ke udara lebih dari lima kali. Terus, Jalan Koti yang berada di depan Kantor Pelni Jayapura dan Pelabuhan Jayapura, macet total sepanjang puluhan kilometer.
Dari data yang didapat, massa Suku Nafri yang mengamuk di sekitar Pelabuhan Jayapura itu terkait terbunuhnya salah satu keluarga mereka bernama Marlon Brando Mramra di atas kapal KM Nggapulu dalam perjalanan dari Manokwari ke Jayapura. Kapal milik Pelni ini memang dijadwalkan tiba pukul 03.00 WIT, Jumat (12/2) ini di Pelabuhan Jayapura yang membawa pelaku berinisial HK, 30 tahun, dan juga korban.
Kedatangan jenazah dan pelaku sudah diantisipasi kepolisian. Sekitar 150 personel Polresta Jayapura dan Brimob Polda Papua terlihat bersiaga dengan senjata lengkap di pintu masuk dan di sekitar Pelabuhan Kota Jayapura.
Langkah tersebut untuk antisipasi kedatangan jenazah dan pelaku untuk dibawa ke kantor Polda Papua guna diproses sesuai hukum berlaku. Sejak pagi, ratusan orang dari keluarga korban sudah mendatangi Pelabuhan Jayapura.
"Pelaku HK dikabarkan naik dari Pelabuhan Biak Numfor hendak ke Jayapura. Kronologi lengkapnya belum kami ketahui, nanti kita akan infokan setelah pelaku dan saksi diperiksa," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura Ajun Komisaris Besar Imam Setiawan, Jumat (12/2).
Marlon yang juga wartawan televisi lokal Papua TV di Jayapura ini ditikam HK saat kapal tengah berlayar Jayapura seusai transit dari Pelabuhan Biak Numfor pada Kamis (11/2) malam.
"Info yang kami dapat, pelaku sebelumnya menikam seorang perempuan. Ketika Marlon mempertanyakan kenapa ditikam, pelaku balik emosi menikam Marlon. Tapi sarana medis di atas kapal terbatas, dia meninggal kehabisan darah tadi pagi," ujar Direktur Utama Papua TV, Frans Djasman, Jumat (12/2) sore.
* CUNDING LEVI