Tri Marjono meninggal ketika menjalani perawatan secara intensif di ruang ICU Rumah Sakit Internasional Surabaya.
Astini Tri Marjono, putri pertama almarhum, mengatakan penyakit jantung bapaknya mulai kambuh pada Rabu (3/2) lalu. “Saat itu ayah ke kantor (yayasan) Abiyoso (kantor perkumpulan para lansia), tapi sekitar pukul 10.30 ayah tiba-tiba mengeluh sesak nafas dan langsung dibawa ke brand klinik,” kata Astini.
Saat di brand klinik ini, Tri Marjono tiba-tiba pingsan dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit International Surabaya. Astini menduga pingsannya sang bapak lantaran penyembuhan pascaoperasi bypass jantung yang sempat dilakukan mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur selama 17 tahun ini, pada 3 Juli lalu belum sembuh benar.
Meski demikian, setelah operasi bypass jantung itu, kakek tiga anak dan tujuh cucu ini sebenarnya sudah relatif normal bahkan rajin berolah raga. Hanya saja, sesekali Tri Marjono yang sudah berumur 77 tahun ini memang mengeluh sesak di bagian dada kirinya.
“Meski sakit, ayah ndak pernah mengeluh, bahkan pada 17 april nanti beliau berencana melauncing sebuah buku yang baru selesai digarapnya,” tambah dia.
Menurut Astini, saat dibawa ke Rumah Sakit International, Tri Marjono setidaknya terus mengalami serangan jantung hingga empat kali sehingga membuat tekanan darahnya terus menurun. “Serangan pertama pada Kamis sekitar pukul 11.00 siang, kemudian pada pukul 14.00 dan pukul 18.00 sore,” imbuh dia.
Setelah tiga kali mengalami serangan jantung, kondisi Tri Marjono sebenarnya sempat membaik. Hanya saja keadaan ini tidak berlangsung lama dan tepat puklu 02.30, Tri Marjono kembali mengalami serangan jantung untuk ke-empat kalinya hingga akhirnya pada pukul 03.15 meninggal dunia.
Setelah sempat disemayamkan di rumah duka di Jalan Jemur Sari Selatan 1/30 A Surabaya, rencananya jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum daerah Jambangan sekitar pukul 14.00.
Tampak hadir dalam prosesi pemakaman, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman, mantan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo, serta beberapa mantan pejabat lainnya.
“Kami turut kehilangan, Pak Tri ini guru sekaligus panutan kita, semoga seluruh keluarga yang ditinggal selalu tabah,” kata Saifullah Yusuf.
ROHMAN TAUFIQ