TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi bertemu Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani di acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada Ahad malam, 19 Mei 2024. Pertemuan itu menimbulkan spekulasi di tengah isu usai PDIP tak mengundang Jokowi ke rapat kerja nasional (Rakernas) V pada 24-26 Mei 2024.
Dikutip dari Tempo, Jokowi menyambut Puan dalam acara jamuan makan malam di acara WWF. Jokowi yang mengenakan kemeja kain tenun sintang menyambut kedatangan para tamu seraya berfoto bersama sebelum memasuki area jamuan.
Secara berurutan, Kepala Negara menyambut Presiden World Water Council Loic Fauchon, Wakil Perdana Menteri (PM) Papua Nugini John Rosso, Utusan Khusus Belanda Meike van Ginneken, Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis, Utusan Khusus Prancis Barbara Pompili, dan Utusan Khusus Persatuan Emirat Arab Suhail Mohamed Al Mazroui.
Kemudian, Jokowi menyambut Wakil PM Malaysia Dato Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof, Utusan Khusus yang juga Presiden Hungaria 2012-2022 János Áder, PM Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere.
Puan, hadir sebagai Ketua DPR RI yang juga Perwakilan Presiden International Parliamentary Union (IPU). Terpantau dari tayangan Sekretariat Presiden, putri Megawati Soekarnoputri itu tampil dengan baju putih dan sarung batik. Seperti para tamu lain, Puan dan Jokowi saling bertegur sapa secara singkat sebelum tamu masuk ke area jamuan.
PDIP tanggapi pertemuan Jokowi-Puan
Menanggapi pertemuan Jokowi dan Puan di Bali, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut pertemuan keduanya merupakan suatu keniscayaan. Sebab, menurutnya, Puan bertemu Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPR. Menurut dia, dengan alasan apa pun, Puan tak bisa menghindar dari Jokowi.
Dia juga menilai, pertemuan keduanya juga dapat dimaknai sebagai upaya untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres sudah berakhir dan sudah saatnya untuk bersatu.
"Ketika ada acara kenegaraan, Bapak Presiden kita Pak Jokowi bertemu Ibu Ketua DPR itu hukumnya wajib, karena apa? Menunjukkan ke publik bahwa apapun perbedaan kita, maka keluar kita tetap satu," ujar Said usai Rapat Paripurna DPR RI ke-17 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024 di Gedung DPR, pada Senin, 20 Mei 2024.
Ditanya mengenai apa saja isi pembicaraan Jokowi dan Puan, Said mengaku tak mengetahui secara detail. Namun, dia mengatakan, pertemuan itu dapat dipastikan membahas urusan negara. "Nah kalau soal yang dibahas pasti urusan negara lah, masa urusan lain-lain," ujar dia.