TEMPO Interaktif, Serang - Pemerintah Provinsi Banten membangun masjid di Kawasan Pusat Pemerintahaan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang senilai Rp 94,3 miliar. Anggaran dana pembangunan tempat ibadah itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selama tiga tahun anggaran, yakni tahun 2007, 2008, dan 2009.
Sejumlah elemen masyarakat Banten menyayangkan besarnya anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan masjid itu. “Terlalu mahal. Padahal kalau membangun infrastruktur pendidikan dan pariwisata, pemerintah Banten sangat lambat dan pelit,” kata Arif Kirdiat, pengurus Asosiasi Perjalanan Pariwisata Banten, kepada Tempo, Ahad (25/10).
Menurut Arif, kondisi jalan dan infrastruktur Banten yang menghubungkan kawasan pariwisata mengalami kerusakan parah. Padahal, pembangunan sektor ini sering digembar-gemborkan menjadi pendapatan daerah. “Kalau masjid sudah banyak di mana-mana. Coba perbaiki yang penting dan prioritas,” kata dia.
Keluhan serupa diungkapkan Sekretaris Gerakan Pemuda Keadilan Banten Fiton Nur Ikhsan. Menurut Nur Ikhsan, pembangunan masjid dengan dana yang hampir mencapai seratus miliar sangat berlebihan. Apalagi, kata dia, banyak fasilitas umum di Banten yang kondisinya memprihatinkan. “Harusnya pemerintah kita itu memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat,” kata dia.
Dia mencontohkan, di Serang saja, yang merupakan ibu kota Provinsi Banten, masih terdapat 3.071 ruang kelas sekolah dasar (SD) yang rusak. Bahkan, 1.600 ruangan kelas di antaranya tidak layak pakai karena rusak berat. “Kalau duit Rp 94 miliar itu kita buatkan sekolah, berapa banyak masyarakat yang terbantu,” kata Nur Ikhsan.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pelaksana Pembangunan Masjid Raya Banten Mukoddas Syuhada mengatakan masjid agung ini dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare. “Proses pembangunannya sudah 98 persen dan siap diresmikan pada November mendatang,” kata dia.
Menurut Syuhada, pembangunan masjid sudah tidak bisa diganggu gugat karena sudah sesuai dengan rencana strategis (Renstra) Pemerintah Banten termasuk dengan pembangunan sembilan kantor dinas.
MABSUTI IBNU MARHAS