TEMPO.CO, Jakarta - Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, memimpin kampanye pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di kawasan Setu, Cipayung, Jakarta Timur.
"Kami sosialisasi paslon RIDO dan bersama warga Cipayung semua happy (gembira) kita bikin kampanye yang happy," kata Atalia dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 5 November 2024.
Ia mengaku, pihaknya bersama Komunitas Pemuda Generasi Inovatif untuk Jakarta Sinergi (GEN1US) menyosialiasikan program-program paslon RIDO selama lima tahun.
Dalam kegiatan itu juga digelar tebus murah sembako kepada ibu-ibu yang hadir dalam kampanye tersebut. Juru kampanye pasangan RIDO itu juga mengungkap alasan digelarnya tebus murah dalam agenda kampanye ini.
Menurut dia, kegiatan ini sekaligus melakukan sosialisasi pasangan RIDO yang berkomitmen terhadap penyediaan harga pangan yang murah.
"Termasuk juga karena kondisi sembako mahal, kita juga ada tebus murah. Ini meringankan beban masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Founder GEN1US Rina Fitri mengatakan, program ini digagas lantaran kepercayaan komunitas terhadap pasangan RIDO yang dinilai mampu mewujudkan stabilitas pangan di Jakarta.
Hal itu, kata dia, sesuai dengan aspirasi masyarakat yang banyak mengeluh soal tingginya harga-harga di pasar.
"Kami dukung paslon ini karena percaya bahwa mereka dapat mewujudkan stabilitas pangan di Jakarta," kata Rina.
Ia menyebutkan, kampanye sekaligus tebus murah ini akan dilaksanakan pada empat titik lainnya di Jakarta.
Rini mengatakan, pihaknya juga berkomitmen untuk memenangkan paslon itu.
"Kegiatan ini digelar agar semuanya bisa merasakan kehadiran RIDO. Alhamdulilah sekarang kita membawa 500 paket untuk satu titik, akan ada empat titik lainnya nanti," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan paslon Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024.
Pilihan Editor: Hasto Sebut Pilkada Jawa Tengah dan Sulawesi Utara Sarat Intimidasi