TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menepis kabar gembosnya sokongan dari Koalisi Indonesia Maju atau KIM plus terhadap pasangan Ridwan Kamil dan Suswono dalam kontestasi pemilihan Pilkada Jakarta. Cak Imin menegaskan dukungan KIM Plus kepada pasangan yang disebut Rido itu masih solid.
“Ya lihat aja, solid saja menurut saya,” kata Cak Imin, yang juga Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, usai acara pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 5 November 2024. KIM Plus, selain PKB, juga mencakup Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Nasdem.
Namun demikian Cak Imin tidak mau banyak berkomentar mengenai peluang Rido di Pilkada Jakarta. Ia tampak kurang yakin dengan kans kemenangan satu putaran. “Ah ndak tahu, kita lihat,” ucapnya.
Majalah Tempo pada Ahad, 3 November 2024, menerbitkan laporan soal KIM Plus yang tidak bergerak untuk pasangan Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta. Dinginnya mesin gabungan partai, yang mayoritas juga dalam Pemerintahan Presiden Prabowo itu, berbarengan dengan mandeknya elektabilitas Rido.
Sebelumnya, hasil survei terbaru Poltracking Indonesia memperlihatkan, Pilkada Jakarta 2024 berpotensi digelar satu putaran yang dimenangkan Ridwan Kamil-Suswono. Dalam hasil survei itu, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono unggul dibandingkan dua pasangan calon (paslon) lain, mencapai 51,6 persen.
Dalam survei yang sama, elektabilitas cagub-cawagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, mengekor sebesar 36,4 persen. Mereka terpaut 15,2 persen dari elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono.
Namun Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) menjatuhkan sanksi kepada lembaga survei Poltracking Indonesia pada seperti termuat dalam keterangan tertulis pada Senin, 4 November 2024. Sanksi tersebut dijatuhkan usai Dewan Etik Persepi melakukan pemeriksaan secara tatap muka dan dari jawaban tertulis kepada Lembaga Survei Indonesia dan Poltracking Indonesia yang memiliki hasil yang beda.
Poltracking Indonesia dianggap tidak dapat menunjukkan data asli 2.000 sampel seperti yang disampaikan dalam laporan survei yang telah dirilis ke publik untuk bisa diaudit kebenarannya oleh Dewan Etik. Sementara Poltracking menyampaikan bahwa data asli sudah dihapus dari server karena keterbatasan penyimpanan data (storage) yang disewa dari vendor.
Survei Litbang Kompas menunjukkan Pilkada DKI Jakarta berpotensi berlangsung dua putaran. Lembaga itu mencatat pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno menguasai dukungan pemilih sebesar 38,3 persen. Sementara pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono berada di posisi kedua dengan dukungan 34,6 persen pemilih. Sementara Pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana makin tertinggal dari kedua rival politiknya itu lantaran hanya memperoleh 3,3 persen dukungan.
Pilihan Editor: Respons Ridwan Kamil setelah Didukung Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin
Alfitria Nefi dan Novali Panji berkontribusi dalam penulisan artikel ini.