“Kondisi tubuh pasien sangat lemah dan kekurangan cairan,” ujar Direktur Rumah Sakit Umum dr. Slamet Garut, Widjajanti Utojo, Kamis (13/8).
Menurut Widjajanti, pasien saat ini masih dirawat di ruang instalasi gawat darurat. Kondisinya memprihatinkan dengan berat tubuh jauh di bawah batas normal balita seusianya. Dari pantauan Tempo, Aris terus meringis kesakitan di bagian perutnya. Dia pun dibantu mengunakan selang infus ke tangannya.
Aceng Sutisna, 49 tahun, mengatakan anak bungsunya itu telah sakit selama tiga bulan terakhir ini. Pada awalnya, anaknya itu dinyatakan menderita penyakit paru-paru oleh dokter di tempatnya. Namun pada dua minggu terakhir ini, Aris mengeluhkan sakit di bagian perutnya. “Dia tidak mau makan, kalau pun makan muntah lagi,” ujar dia saat ditemui di rumah sakit.
Sejak itulah kondisi anaknya terus memburuk. Bahkan berat badannya pun menurun drastis. Sebelum sakit, siswa kelas satu sekolah dasar ini, berat tubuhnya sekitar 20 kilogram. Namun sekarang hanya sekitar 12 kilogram, menurun 8 kilogram dari sebelumnya.
Aceng, yang berprofesi sopir mebel, mengaku cukup kaget dengan kondisi anaknya tersebut. Karena sejak bayi kondisi kesehatan Aris terjaga. Bahkan dirinya pun selalu memberikan asupan makanan. “Saya suka memberinya daging, telur dan makanan lainya. Saat sakit ini yang dia minta selalu susu,” ujar dia.
SIGIT ZULMUNIR