TEMPO.CO, Jakarta - KPU DKI Jakarta mengingatkan tiga paslon agar tidak menggunakan singkatan atau istilah kurang familier (umum) dalam tanya jawab debat Pilkada Jakarta.
“Jadi, untuk segmen keempat dan kelima ini kan tanya jawab antar pasangan calon. Kalaupun menggunakan istilah yang kurang familier harus dijelaskan,” kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU DKI Jakarta, Astri Megatari, seperti dilansir Antara, pada 3 Oktober 2024.
Menurut Astri, jika paslon menjelaskan istilah yang kurang familier, akan memotong durasi waktu mereka saat bertanya atau menjawab. Namun, hal tersebut tergantung strategi setiap paslon dalam mengajukan pertanyaan terhadap paslon lain.
Permintaan KPU DKI Jakarta agar tidak menggunakan istilah kurang familier tersebut mengingatkan kepada wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat Pilpres 2024. Pasalnya, Gibran beberapa kali menggunakan istilah tersebut. Adapun, istilah asing atau kurang familier yang disebut Gibran dalam debat Pilpres sebagai berikut.
SGIE
Gibran bertanya kepada Cak Imin tentang cara menaikkan peringkat Indonesia di SGIE. Namun, Gibran tidak menjelaskan kepanjangan SGIE. Padahal, Cak Imin mengaku tidak memahaminya. Gibran pun memberi penjelasan, SGIE adalah State of Global Islamic Economy yang harus dimengerti karena Indonesia sedang fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
“Misalnya sekarang, yang sudah masuk 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita. Maaf ya, Gus, kalau pertanyaannya agak sulit,” ujar Gibran.
RMU
Gibran menggunakan istilah RMU saat menyampaikan pendapat kepada Cak Imin tentang strategi paslon menghadapi dampak perubahan iklim terhadap gizi. Adapun, RMU adalah Rice Milling Unit. Namun, Gibran tidak menjelaskan kepanjangan singkatan itu.
“Kuncinya pupuk, dan pupuk harus didekatkan dengan lahan pertanian, otomatis produktivitas akan meningkat dan jangan lupa mekanisasi. Kita ingin meningkatkan produktivitas para petani pakai RMU, pakai combine harvester,” ucap Gibran.
Greenflation
Gibran menggunakan istilah asing kepada Mahfud Md yang bertanya, “Bagaimana cara mengatasi greenflation? Terima kasih.” Namun, Gibran tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Moderator pun mengingatkan Gibran untuk menjelaskan singkatan tersebut. Menanggapi teguran tersebut, Gibran berkelakar dengan mengatakan, Mahfud merupakan Profesor sehingga tidak perlu memberikan penjelasan. Gibran hanya menyampaikan, greenflation merupakan inflasi hijau.
LFP
Gibran juga menggunakan istilah singkatan kepada Cak Imin tentang nikel. Ia menyampaikan, Anies-Cak Imin dan tim suksesnya sering menggaungkan pengganti nikel, lithium ferrophosphate atau LFP. Namun, ia enggan memberikan penjelasan karena istilah ini sudah sering diungkapkan Timnas AMIN.
“Paslon nomor urut 1 dan tim suksesnya ini sering menggaungkan LFP, saya enggak tahu ini pasangan nomor urut 1 ini antinikel atau bagaimana?” ujar Gibran.
PTSL
Gibran mengatakan akan melanjutkan reformasi agraria dan meningkatkan anggaran dana desa, termasuk Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan one map policy. Namun, Gibran tak menjelaskan kepanjangan istilah PTSL dan one map policy.
“Juga terkait kepemilikan tanah dan juga pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan, Program PTSL, redistribusi tanah, dan one map policy akan dilanjutkan,” ucapnya.
Mengingat sempat menimbulkan polemik dari penggunaan istilah asing dalam debat Pilpres, KPU DKI Jakarta mengingatkan agar kejadian tersebut tidak terulang dalam debat Pilkada.
RACHEL FARAHDIBA R | RIRI RAHAYU | HENDRIK KHOIRUL MUHID | ANTARA
Pilihan Editor: 6 Oktober 2024 Debat Perdana Pilkada Jakarta, Persiapan KPU di JIExpo Kemayoran