Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal MA Pellaupessy, Salah Satu Perancang Lambang Garuda Pancasila dari Indonesia Timur

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Sejumlah peserta buka bersama berbincang di depan Patung Garuda Pancasila saat acara Buka Puasa Bersama dan Kerja Bakti Demi Negeri di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Juni 2018. Acara ini dihadiri ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sejumlah peserta buka bersama berbincang di depan Patung Garuda Pancasila saat acara Buka Puasa Bersama dan Kerja Bakti Demi Negeri di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat, 1 Juni 2018. Acara ini dihadiri ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila, merupakan simbol kebanggaan dan identitas nasional dengan makna filosofis yang dalam. Garuda Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai emblem, tetapi juga mewakili nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Garuda Pancasila berbentuk burung Garuda dengan kepala yang menoleh ke kanan secara heraldik. Di leher Garuda terdapat perisai berbentuk jantung yang digantung dengan rantai, sementara semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu" ditulis di pita yang dicengkeram oleh Garuda.

Lambang ini dirancang oleh Panitia Lencana Negara yang dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Setelah itu, Presiden Soekarno menyempurnakannya dan lambang ini diresmikan sebagai simbol negara pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat pada 11 Februari 1950.

Penggunaan lambang ini pertama kali diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958, yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36A UUD 1945.

Salah satu anggota Panitia Lencana Negara, Melkias Agustinus Pellaupessy, merupakan tokoh pergerakan dari Indonesia Timur. Bersama Sultan Hamid II, Muhammad Yamin, Ki Hadjar Dewantara, Mohammad Natsir, dan Poerbatjaraka, Pellaupessy berperan dalam merancang lambang negara.

Awalnya, ekor Garuda direncanakan memiliki 7 helai bulu, tetapi Poerbatjaraka menolaknya, sehingga Pellaupessy mengusulkan agar menjadi 8 helai sebagai simbol bulan kemerdekaan, Agustus. Jumlah bulu pada sayap, ekor, dan leher Garuda melambangkan tanggal 17 Agustus 1945.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melkias Agustinus Pellaupessy lahir di Pulau Saparua pada 15 Mei 1906 dan menikah dengan Susanna Elisabeth Judith Metekohy pada 1936. Pellaupessy menjabat sebagai Ketua Senat RIS, Menteri Penerangan, dan Menteri Kehakiman pada 1950-1951, serta sebagai Menteri Negara pada 1951-1952.

Sebelum kemerdekaan, ia bekerja di Departemen Dalam Negeri Hindia Belanda dan kemudian menjabat sebagai Residen Maluku. Pellaupessy juga berperan dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada 1949 dan sering mewakili Indonesia dalam konferensi internasional.

UMSU.AC.ID | MAHKAMAH AGUNG

Pilihan Editor: Kisah Perubahan Lambang Garuda Pancasila

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menparekraf Klaim Harga Tiket Pesawat Sudah Berangsur Turun

21 hari lalu

Traveloka adalah salah satu aplikasi penyedia layanan travel untuk bepergian. Bagaimana cara beli tiket pesawat Traveloka? Foto: Canva
Menparekraf Klaim Harga Tiket Pesawat Sudah Berangsur Turun

Sandiaga Uno menyebutkan penurunan harga tiket pesawat milik maskapai Garuda Indonesia mencapai kisaran angka 45 persen.


Pasukan Bawah Tanah Jokowi Disebut Salah Kaprah karena Sebut Gibran Lambang Negara

28 hari lalu

Sekretaris Jenderal relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi, Sri Kuntoro Budiyanto, melaporkan Roy Suryo ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat, 27 September 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika Alnina
Pasukan Bawah Tanah Jokowi Disebut Salah Kaprah karena Sebut Gibran Lambang Negara

Ternyata masih banyak pihak yang salah kaprah anggap Presiden dan Wakil Presiden sebagai lambang negara. Terakhir disebut Pasukan Bawah Tanah Jokowi.


Pasukan Bawah Tanah Jokowi Sebut Gibran Lambang Negara, Begini Kata Pakar Hukum, Psikologi Forensik, dan Linguistik

28 hari lalu

Gibran Rakabuming Raka. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pasukan Bawah Tanah Jokowi Sebut Gibran Lambang Negara, Begini Kata Pakar Hukum, Psikologi Forensik, dan Linguistik

Pasukan Bawah Tanah Jokowi menyebut Gibran wakil presiden terpilih sebagai lambang negara, tepatkah? Pakar hukum dan linguistik beri tanggapan.


Pengamat: Mengubah Lambang Negara, Pasbata Terancam Sanksi Pidana

29 hari lalu

Reza Indragiri Amriel. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Pengamat: Mengubah Lambang Negara, Pasbata Terancam Sanksi Pidana

Pernyataan Pasbata dengan menyebut Gibran sebagai "lambang negara," bisa masuk dalam tindak pidana menurut Pasal 68 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009.


Lowongan Kerja Jadi Awak Kabin Garuda Indonesia, Hanya Dibuka sampai Besok

29 hari lalu

Rancangan Didiet Maulana untuk awak kabin Garuda Indonesia bertema Puspa Nusantara yang dipamerkan dalam mini show di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin 14 Oktober 2019. (Tempo/Silvy Riana Putri)
Lowongan Kerja Jadi Awak Kabin Garuda Indonesia, Hanya Dibuka sampai Besok

Periode registrasi lowongan kerja awak kabin Garuda Indonesia ini hanya dibuka untuk lima hari sejak Kamis, 3 Oktober.


Pasukan Bawah Tanah Jokowi Laporkan Roy Suryo, Menilai Gibran Harus Dilindungi sebagai Lambang Negara

37 hari lalu

Sekretaris Jenderal relawan Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi, Sri Kuntoro Budiyanto, melaporkan Roy Suryo ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat, 27 September 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika Alnina
Pasukan Bawah Tanah Jokowi Laporkan Roy Suryo, Menilai Gibran Harus Dilindungi sebagai Lambang Negara

Betulkah Wakil Presiden terpilih Gibran adalah lambang negara seperti disebut Pasukan Bawah Tanah Jokowi, yang jadi alasannya menuntut Roy Suryo?


Pasbata Jokowi Bela Gibran Lambang Negara, Menurut UU: Lambang Negara Adalah Garuda Pancasila

37 hari lalu

Warga bersama TNI mengarak simbol negara Garuda Pancasila dan bendera raksasa Merah Putih melintasi pasar Ir. Sukarno di Sukoharjo, Jawa Tengah, 13 Juli 2017. Kegiatan tersebut disamping untuk memperingati HUT kabupaten Sukoharjo sebagai bumi Pancasila  juga mengingatkan kembali nilai butir Pancasila sebagai dasar negara dan pemersatu bangsa Indonesia. Tempo/Bram Selo Agung
Pasbata Jokowi Bela Gibran Lambang Negara, Menurut UU: Lambang Negara Adalah Garuda Pancasila

Budianto menyebut Gibran sebagai lambang negara. Benarkah? Lantas apa yang sebenarnya dimaksud dengan lambang negara?


Dilaporkan ke Bareskrim Soal Fufufafa, Roy Suryo Minta Pasukan Bawah Tanah Jokowi Belajar Lambang Negara

38 hari lalu

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, dari Partai Demokrat yang bertarung dalam Pemilu 2019 di daerah pemilihan DI Yogyakarta, diperkirakan gagal menembus Senayan. Roy Suryo sebelumnya pada Pemilu 2014, juga gagal masuk ke parlemen. Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dilaporkan ke Bareskrim Soal Fufufafa, Roy Suryo Minta Pasukan Bawah Tanah Jokowi Belajar Lambang Negara

Roy Suryo dilaporkan oleh Pasukan Bawah Tanah Jokowi ke Bareskrim karena menyebut akun Fufufafa adalah Gibran.


Garuda Indonesia Sepakati Kerja Sama Strategis di Bali International Air Show 2024, Apa Saja?

46 hari lalu

Tim Aerobatik TNI AU Jupiter tampil dalam International Bali Airshow di Bandara Internasional Ngurah Rai di Kuta, Bali, Indonesia, 18 September 2024. REUTERS/Johannes P. Christo
Garuda Indonesia Sepakati Kerja Sama Strategis di Bali International Air Show 2024, Apa Saja?

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah harus dimanfaatkan dengan optimal.


Paus Fransiskus Naik Pesawat Garuda dari Jakarta, Mendarat di Papua Nugini

59 hari lalu

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) berjabat tangan dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024. Menteri Agama (Menag) Yaqut Chalil Qaumas mengatakan, sebelum menaiki pesawat dan lepas landas, Paus Fransiskus pun menitipkan pesan untuk menjaga perdamaian. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Paus Fransiskus Naik Pesawat Garuda dari Jakarta, Mendarat di Papua Nugini

Paus Fransiskus tiba di Papua Nugini setelah menempuh penerbangan dari Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.