INFO NASIONAL - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi warganya. Hal itu seiring dengan capaian Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Kediri yang terus meningkat.
Sejalan dengan itu, kualitas layanan kesehatan bagi pasien yang menjalani rawat inap pun terus ditingkatkan. Yang terbaru, Pemerintah Kabupaten Kediri membangun gedung baru (Gedung A) Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Pelem, Kecamatan Pare.
Peresmian bangunan dilakukan Mas Dhito pada Senin, 9 September 2024. Gedung baru dengan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) ini dibangun empat lantai ditambah ruang bawah tanah (rubanah/basement). Menyusul Gedung A, pembangunan juga masih berjalan untuk Gedung B dan C.
Selain peresmian gedung KRIS, juga diadakan penyerahan surat keputusan (SK) pengangkatan pegawai tetap Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk tenaga kesehatan. Dengan telah selesainya pembangunan Gedung A dan nantinya di gedung B dan C, Mas Dhito berharap dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Gedung A lantai 4,3 dan lantai 2 tadi sudah terisi pasien. Sedangkan pengerjaan Gedung B dan C akan selesai di Bulan Desember," katanya.
Mas Dhito menuturkan, bahwa layanan di RSKK Pare mencakup area yang cukup besar, meliputi 10 kecamatan terutama wilayah Kabupaten Kediri bagian timur.
"Dengan adanya gedung baru ini juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas SDM untuk melayani pasien," katanya.
Direktur RSKK Gatut Rahardjo mengatakan, gedung A yang dibangun dengan anggaran Rp55 miliar itu telah memenuhi 12 indikator KRIS yang ditetapkan kementerian kesehatan.
Indikator yang dimaksud seperti bangunan, ventilasi, pencahayaan ruang dan kepadatan ruang. Setiap kamar maksimal diisi empat tempat tidur dan setiap lantai dilengkapi dengan ketersediaan obat, ruang gudang obat dan ruang pertemuan.
"Jumlah kamar full AC ada 31 dengan 113 tempat tidur, karena lantai empat itu kamarnya khusus sehingga jumlah tempat tidurnya tidak sebanyak lantai 1,2 dan 3," kata Gatut.
Menurut Gatut, ruangan di lantai 4 Gedung A dikhususkan untuk pasien dengan penyakit menular (infeksius). Sedangkan gedung B, disiapkan untuk kateterisasi jantung, yang memudahkan pasien di Kabupaten Kediri mendapatkan perawatan atau tindakan. Tersedia juga satu lantai untuk pasien VIP. “Sehingga tidak perlu perlu ke Malang maupun Tulungagung,” katanya.
"Gedung C nanti terdiri dari 6 lantai, sudah termasuk basement yang akan terhubung ke Gedung A, B, dan C. Sedangkan kamar operasi berada di lantai 5 dan 6," kata Gatut. (*)