Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tokoh di Balik Pemberontakan PKI Madiun

image-gnews
Sejumlah orang mengamati patung keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI) seusai mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di areal Monumen Korban Keganasan PKI di Kresek, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis 1 Oktober 2020. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut untuk mengenang peristiwa pembantaian oleh PKI pada tahun 1948 di lokasi tersebut dengan puluhan korban terbunuh terdiri prajurt TNI, polisi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan wartawan. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Sejumlah orang mengamati patung keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI) seusai mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di areal Monumen Korban Keganasan PKI di Kresek, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis 1 Oktober 2020. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut untuk mengenang peristiwa pembantaian oleh PKI pada tahun 1948 di lokasi tersebut dengan puluhan korban terbunuh terdiri prajurt TNI, polisi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan wartawan. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberontakan PKI di Madiun 1948 menjadi salah satu peristiwa berdarah dalam sejarah Indonesia, di mana Partai Komunis Indonesia (PKI) mencoba merebut kekuasaan dari pemerintah Republik Indonesia yang baru merdeka. Pemberontakan ini dipimpin oleh sejumlah tokoh utama yang memiliki peran sentral dalam gerakan komunis dan sayap kiri saat itu. 

Dipimpin oleh Musso, Amir Sjarifuddin, dan didukung oleh tokoh-tokoh lain seperti Soepono dan Maruto Darusman, pemberontakan ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintah dan mendirikan pemerintahan komunis. Namun, gerakan ini berakhir dengan kekalahan dan eksekusi para pemimpinnya, menandai akhir dari salah satu babak penting dalam sejarah konflik politik di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa tokoh penting yang terlibat dalam pemberontakan PKI di Madiun.

1. Musso

Musso adalah pemimpin utama pemberontakan PKI di Madiun. Ia kembali ke Indonesia pada Agustus 1948 setelah menghabiskan hampir 12 tahun di Uni Soviet, di mana ia memperdalam paham komunis. Kepulangan Musso membawa semangat baru bagi PKI untuk merebut kekuasaan dari pemerintah pusat. Musso segera mengambil alih kendali PKI dan mengajak Front Demokrasi Rakyat (FDR) untuk mendukung pemberontakan ini.

Musso memiliki visi untuk menggulingkan Kabinet Hatta dan membentuk pemerintahan baru yang berhaluan komunis. Ia mendorong terbentuknya *Kabinet Front Persatuan* yang menggantikan Kabinet Presidensial saat itu. Dengan pengaruhnya yang besar dalam gerakan komunis, Musso dianggap sebagai otak di balik pemberontakan ini. Namun, pergerakan ini berakhir dengan kematiannya pada 31 Oktober 1948. Musso tewas ditembak oleh tentara pemerintah ketika ia berusaha melarikan diri setelah pemberontakan di Madiun gagal.

2. Amir Sjarifuddin

Amir Sjarifuddin adalah salah satu tokoh sayap kiri paling berpengaruh di Indonesia pada masa itu. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia, namun jatuh dari jabatannya setelah mosi tidak percaya terkait Perjanjian Renville, yang dianggap merugikan Indonesia. Setelah lengser dari kekuasaan, Amir mendirikan Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada 28 Juni 1948, yang kemudian menjadi salah satu kekuatan utama yang mendukung PKI dalam pemberontakan Madiun.

Amir memainkan peran penting dalam menyatukan berbagai elemen sayap kiri, termasuk komunis dan sosialis, untuk menentang pemerintahan Hatta. Ia bersama Musso melakukan perjalanan propaganda di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menyebarkan paham komunis. Setelah pemberontakan gagal, Amir Sjarifuddin ditangkap oleh pemerintah pada Desember 1948 dan dieksekusi pada 19 Desember 1948.

3. DN Aidit

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dipa Nusantara Aidit, atau lebih dikenal sebagai D.N. Aidit, adalah salah satu pemimpin utama PKI yang memiliki peran signifikan dalam gerakan komunis Indonesia. Meskipun Aidit tidak secara langsung terlibat dalam peristiwa Madiun, ia merupakan tokoh penting yang turut mendukung upaya pemberontakan tersebut. Pada saat itu, Aidit masih dalam tahap awal membangun posisinya di PKI, tetapi ia kemudian menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam PKI di tahun-tahun berikutnya, terutama dalam peristiwa G30S pada 1965.

4. Soepono

Soepono adalah salah satu pimpinan lokal PKI di Madiun yang juga terlibat dalam pemberontakan ini. Ia memegang peranan penting dalam mengkoordinasikan gerakan di daerah tersebut. Bersama para tokoh lain, Soepono berusaha mengorganisir kekuatan komunis di Madiun dan sekitarnya. Namun, pemberontakan ini berakhir dengan kegagalan, dan Soepono termasuk di antara banyak tokoh yang ditangkap dan dihukum oleh pemerintah.

5. Maruto Darusman

Maruto Darusman adalah salah satu tokoh penting lainnya dalam pemberontakan Madiun. Ia merupakan tokoh berpengaruh dalam gerakan sayap kiri dan mendukung Musso serta Amir Sjarifuddin dalam upaya menggulingkan pemerintah. Setelah pemberontakan gagal, Maruto ditangkap oleh pasukan pemerintah bersama beberapa tokoh lainnya dan dieksekusi pada Desember 1948.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | RAHMAT AMIN SIREGAR

Pilihan Editor: Mengingat Pemberontakan PKI Madiun 76 Tahun Lalu, Soe Hok Gie Pernah Menuliskannya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari-hari Jokowi di Solo, dari Menerima Kunjungan Forsa IKN hingga Undang Calon Kepala Daerah

6 hari lalu

Warga menyambut kedatangan Presiden ketujuh RI Joko Widodo saat menuju kediamannya di kawasan Tugu Makutha, Solo, Jawa Tengah, Minggu, 20 Oktober 2024. Joko Widodo pulang ke Kota Solo, Jawa Tengah, setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA/Maulana Surya
Hari-hari Jokowi di Solo, dari Menerima Kunjungan Forsa IKN hingga Undang Calon Kepala Daerah

Jokowi menerima kunjungan Forsa IKN serta memberi arahan pada pasangan calon wali kota-wakil wali kota.


Cerita Eddy Hiariej dan Zainal Arifin Mochtar, Bersahabat meski Selalu Berdebat

20 hari lalu

Kolase foto. Edward Omar Sharief Hiariej (kiri) dan Zainal Arifin Mochtar. TEMPO/ Imam Sukamto, TEMPO/ Anwar Siswadi
Cerita Eddy Hiariej dan Zainal Arifin Mochtar, Bersahabat meski Selalu Berdebat

Cerita persahabatan dan perdebatan Eddy Hiariej dan Zainal Arifin Mochtar, ibarat DN Aidit dan Mohammad Natsir atau Tom dan Jerry?


HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

28 hari lalu

Kondisi Monumen Pancasila Sakti menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta, Senin, 30 September 2024. Menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Monumen Pancasila Sakti disterilkan untuk persiapan upacara 1 Oktober.  TEMPO/Ilham Balindra
HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi korban G30S 1965 bertepatan dengan hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau HUT TNI ke-20.


Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

33 hari lalu

DN Aidit saat memberikan sambutan pada ulang tahun ke-5 Partai Persatuan Sosialis Jerman (Sozialistische Einheitspartei Deutschlands) di Berlin (1958). wikipedia. org
Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

Penyebab G30S masih samar hingga hari ini, tapi sebelum meletusnya peristiwa tersebut muncul gagasan Angkatan Kelima dari PKI yang ditentang TNI AD.


Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

33 hari lalu

Brigjen Katamso. Wikipedia
Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Kematian tragis Birgen Katamso dan Kolonel Sugiyono akibat G30s di Yogyakarta. Keduanya dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi.


Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

34 hari lalu

Kondisi Monumen Pancasila Sakti menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta, Senin, 30 September 2024. Menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Monumen Pancasila Sakti disterilkan untuk persiapan upacara 1 Oktober.  TEMPO/Ilham Balindra
Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

Serangkaian peringatan hari nasional pada Oktober. Ada Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, Hari Sumpah Pemuda hingga Hari Batik Nasional.


Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

34 hari lalu

Kondisi Monumen Pancasila Sakti menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta, Senin, 30 September 2024. Menjelang Hari Kesaktian Pancasila, Monumen Pancasila Sakti disterilkan untuk persiapan upacara 1 Oktober.  TEMPO/Ilham Balindra
Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

Setiap 1 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila, bagaimana asal-usulnya?


Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

34 hari lalu

Sketsa18 dari 57 pegawai KPK yang diberhentikan karena TWK, karya Andre Dedy Nainggolan. dok. Andre Dedy Nainggolan.
Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

Tiga tahun lalu, per Kamis, 30 September 2021, sebanyak 58 pegawai KPK diberhentikan disebut karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).


Rizieq Syihab Layangkan Gugatan G30S JOKOWI ke PN Jakarta Pusat

35 hari lalu

Mantan Pimpinan Front Pembela Islam atau FPI, Rizieq Shihab saat mencoblos di tempat pemungutan suara atau TPS 47 di RT01/RW04, Jalan Petamburan IV, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Februarai 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Rizieq Syihab Layangkan Gugatan G30S JOKOWI ke PN Jakarta Pusat

Rizieq Syihab dan para penggugat lain menuntut agar Jokowi membayar ganti rugi materiil sebesar nilai utang luar negeri Indonesia sejak 2014-2024.


Letak Makam Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S

35 hari lalu

Makam Ade Irma Suryani Nasution di Kompleks Kantor Wali Kota Jakarta Selatan - Foto dok. S, Dian Andryanto
Letak Makam Ade Irma Suryani, Putri AH Nasution yang Jadi Korban G30S

Ade Irma Suryani meninggal akibat tembakan oleh pasukan Cakrabirawa yang kala itu memburu ayahnya, AH Nasution pada peristiwa G30S 1965.