Pusat pelayanan darurat itu, kata dia, berisikan untuk pelayanan dasar, seperti cek kesehatan hingga perbantuan armada ambulans untuk pelayanan yang mendesak.
"Seperti semalam, saya mendapat kabar ada ambulans yang akan membantu warga dan wisatawan yang sakit, tetapi akses mereka terkunci kemacetan. Posko pelayanan darurat ini harus disebar, jangan di satu titik," kata Nurunnisa.
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Rizky Guntama menjelaskan bahwa NM meninggal dunia saat hendak pulang usai berwisata dari Agrowisata Gunung Mas, Cisarua, Ahad malam, 15 September 2024.
"Ketika selesai dari wisata argo naik bus merasakan pusing, kemudian sesak napas. Setelah itu, keluar busa. Ketika dievakuasi ke masjid, meninggal dunia di masjid, gitu ceritanya," ungkap Rizky.
Saat itu, kata dia, bus yang ditumpangi NM masih berada di area Agrowisata Gunung Mas sehingga evakuasi dapat berjalan mudah. NM dievakuasi dari bus ke masjid yang ada di Agrowisata Gunung Mas. AKP Rizky menduga wanita paruh baya itu memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
Ia pun memastikan NM meninggal dunia bukan karena sulitnya melakukan evakuasi atas terjadinya kemacetan.
"Bukan karena evakuasi di jalan, bukan. Akan tetapi, ketika dievakuasi ke masjid, meninggal dunia di masjid," ujarnya.
Satlantas Polres Bogor mencatat 140 ribu kendaraan mulai dari roda dua hingga roda enam melintas di jalur wisata Puncak selama 24 jam pada Ahad kemarin, 15 September 2024.
Pilihan Editor: Ridwan Kamil Blak-blakan: Ungkap Pesan Prabowo hingga 4 Jurus di Pilkada Jakarta