TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau KSAD, Jenderal Maruli Simanjuntak membeberkan sejumlah arahan Presiden Joko Widodo kepada TNI-Polri menjelang akhir jabatannya. Kepala negara, kata Maruli, meminta TNI-Polri menjaga stabilitas keamanan nasional untuk mendukung kelancaran pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN dan transisi pemerintahan.
Arahan itu diberikan Jokowi kepada TNI-Polri ketika berkantor di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada 12 September 2024. Dalam pengarahan itu turut dihadiri Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Maruli mengatakan, jajaran pejabat TNI Angkatan Darat beserta Komandan Kodim juga turut menghadiri pengarahan tersebut. "TNI AD diberi amanat khusus oleh Jokowi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 14 September 2024.
Ia mengatakan, bahwa jajarannya diminta untuk menjadi ujung tombak dalam memberikan perlindungan terhadap perempuan. Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan agar jajaran TNI AD memberikan perlindungan kepada anak bangsa melalui peran Babinsa di berbagai wilayah.
Menerima arahan kepala negara itu, Maruli menyebut bahwa TNI AD berkomitmen untuk terus bersinergi dalam menjaga stabilitas negara. "TNI AD akan selalu berada di garis depan dalam memastikan keamanan dan ketertiban, tidak hanya di kawasan IKN, tapi seluruh Indonesia," ucapnya.
Menurut dia, komitmen TNI AD itu ditujukan untuk mendukung kelanjutan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat. Terlebih lagi, katanya, stabilitas merupakan kunci utama untuk memastikan pembangunan IKN berjalan lancar.
Adapun alasan Jokowi mengajak pejabat TNI dan Polri ke IKN agar bisa melihat langsung proyek pembangunan Nusantara. Dalam arahannya, Jokowi menginstruksikan kepada jajaran TNI dan Polri supaya ikut mengawal proses transisi pemerintahan.
Jokowi menyebut menginginkan peralihan kuasa kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto pada pertengahan Oktober nanti berlangsung mulus. "Jangan ada riak-riak yang berpotensi mengganggu. Hal kecil segera diselesaikan jangan sampai membesar. Segera, secepatnya," kata Jokowi.
Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan