TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memerintahkan para menterinya di Kabinet Indonesia Maju untuk menyelesaikan program pada sisa masa jabatan hingga 20 Oktober 2024. Jokowi juga berpesan supaya tetap menjaga stabilitas menjelang pergantian pemerintahan.
“Segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai baik berkaitan dengan serapan, administrasi pertanggung jawaban, dan kendala yang belum terselesaikan,” kata Jokowi dalam rapat paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur, dikutip dari video Sekretariat Presiden.
Sekitar 34 pembantu presiden sebelumnya dipastikan hadir dalam rapat paripurna yang digelar di IKN. Dalam sambutannya, Jokowi menyapa kehadiran Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subianto, Panglima TNI Agus Subiyanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, hingga Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.
Dalam pemaparannya, Jokowi mengharapkan situasi negara tetap stabil dan kondusif. Supaya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan tetap terjaga. Eks Gubernur Jakarta ini meminta pemerintah tetap menjaga daya beli masyarakat, inflasi, pertumbuhan, keamanan dan ketertiban.
“Pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk,” kata Jokowi. “Jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrim terutama yang berkaitan dalam hajat orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak.”
Jokowi Minta Permudah Proses Transisi
Salah satu poin lain yang menjadi perhatian Jokowi dalam Sidang Kabinet adalah mengenai proses transisi. Jokowi ingin kabinet ikut menyokong program Presiden terpilih Prabowo Subianto, supaya transisi pemerintahan berjalan efektif.
Jokowi mengatakan, jika diperlukan regulasi dan perumusan kebijakan, utamanya untuk program unggulan presiden terpilih, makan kabinet harus segera mengeksekusinya. “Agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang,” katanya dalam rapat yang dihadiri Prabowo.
Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tidak membentuk secara khusus tim transisi dalam proses pergantian pemerintahan. Berbeda ketika transisi pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi pada 2014 lalu. Setelah memenangkan pemilihan presiden 2014, Jokowi yang berpasangan Jusuf Kalla membentuk tim transisi.
Namun Jokowi mengakomodasi banyak kepentingan Prabowo dalam proses transisi pemerintahan kali ini. Misalnya Jokowi menunjuk sejumlah loyalis Prabowo seperti Thomas Djiwandono, Supratman Andi Agtas, dan Sudaryono untuk terlebih dahulu “magang” di kabinet pemerintah saat ini.
Kepala negara juga membentuk Badan Gizi Nasional pada 19 Agustus 2024, yang dipimpin oleh Dadan Hindayana. Lembaga ini diplot untuk menjalankan program makan bergizi gratis yang dikampanyekan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Pilihan Editor: Saat Jokowi Singgung Komitmen Prabowo Bangun IKN dan Transisi Pemerintahan yang Mulus