TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kembali mencuat setelah Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, memberikan sinyal mengenai hal tersebut di Gedung DPR pada Selasa, 10 September 2024. Puan menyatakan adanya kemungkinan pertemuan antara kedua tokoh tersebut, meski ia tidak mengungkapkan secara rinci kapan pertemuan itu akan terjadi. "Akan ada pertemuan, Insya Allah iya. Silaturahmi kan penting," ujar Puan. Ia menambahkan bahwa meskipun ada kemungkinan diskusi mengenai agenda politik, fokus utama dari pertemuan tersebut adalah sekadar silaturahmi.
Pada Senin sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan, pertemuan antara Megawati dan Prabowo diperkirakan akan terjadi sebelum Prabowo dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. Selain itu, laporan Majalah Tempo edisi 2-8 September 2024 mengungkapkan bahwa Megawati telah berkomunikasi dengan Prabowo setelah Mahkamah Konstitusi memutus perkara Nomor 60/PUU-XXII/2024, yang memberikan PDIP "lampu hijau" untuk mengusung kadernya secara mandiri dalam pilkada.
Yevri Sitorus
Menanggapi wacana pertemuan antara Megawati dan Prabowo, politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus menyatakan bahwa kemungkinan pertemuan tersebut akan terjadi setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sengketa Pilpres 2024. "Itu kan pertemuan yang akan berdampak politis. Besar kemungkinan tidak akan terjadi sampai keluar putusan MK," kata Deddy kepada Tempo, Sabtu, 13 April 2024.
Ahmad Basarah
Senada dengan Deddy, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Ahmad Basarah juga menilai bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo baru akan dilaksanakan setelah sidang sengketa Pilpres 2024 di MK selesai. "Mari kita tunggu momentum silaturahmi yang bersifat politik kenegaraan setelah PHPU di Mahkamah Konstitusi selesai," ujar Ahmad Basarah seusai salat Idulfitri di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024.
Pramono Anung
Sementara itu, Pramono Anung, politikus PDIP lainnya yang juga menjabat di Sekretariat Kabinet, memilih untuk tidak banyak berkomentar mengenai rencana pertemuan tersebut. "Tapi yang jelas komunikasinya berjalan dengan baik," ungkapnya di kompleks Istana pada Rabu, 11 September 2024.
Aria Bima
Politikus PDIP, Aria Bima, memberikan komentar mengenai wacana pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. "Saya sudah 20 tahun menjadi anggota DPR, jadi saya sangat memahami karakter Bu Mega," ujarnya di Solo, Jawa Tengah, pada Senin, 8 April 2024.
Menurut Aria, Megawati memiliki sifat yang tidak mudah dipengaruhi atau didorong oleh keadaan. "Beliau memiliki pertimbangan yang sangat teliti, termasuk keputusan mengenai perlunya bertemu dengan Pak Prabowo," tambahnya. Aria juga menjelaskan bahwa Megawati bukanlah individu yang dapat dipengaruhi oleh orang lain; sebaliknya, dia yang menentukan kapan dan dengan siapa ia akan bertemu. "Dia yang menentukan," tegasnya.
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengakui adanya pembicaraan yang intensif dengan PDIP setelah pemilu presiden dan wakil presiden 2024. "Pembicaraannya intensif dan produktif," ujar Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024, seperti dikutip dari Antara.
Muzani menyebutkan bahwa komunikasi terakhir yang intensif dengan PDIP berlangsung sebelum Lebaran 2024. Dia juga mengungkapkan bahwa ada kemungkinan pertemuan antara Prabowo dan Megawati. Jadwal untuk pertemuan kedua tokoh politik tersebut sedang direncanakan dan kemungkinan besar akan dilakukan setelah putusan sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi
Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, menilai rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati sebagai peluang untuk memperbaiki hubungan di kalangan elite politik setelah dinamika Pilpres 2024. "Kita tunggu saja. Namun, yang pasti, prinsip kami mendukung persatuan nasional. Kedua, kalau elite politiknya rukun, senang juga kan, rakyat juga senang," ujar Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 18 April.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, memberikan tanggapan positif terhadap rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra dan calon presiden terpilih, Prabowo Subianto, dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. "Silaturahmi selalu bagus, apalagi dalam momen bulan suci Ramadan," ujar Airlangga di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu, 10 April 2024. Airlangga juga menegaskan bahwa Golkar terbuka untuk berkoalisi dengan pihak mana pun. “Pada prinsipnya, Koalisi Indonesia Maju terbuka untuk berkoalisi,” tuturnya.
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak
Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, enggan memberikan informasi terkait jadwal pertemuan antara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Saya belum bisa memberikan pembaruan mengenai itu,” ujar Dahnil saat ditemui Tempo usai acara Indonesia Integrity Forum 2023 di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2024. Ketika ditanya apakah ada jadwal yang sudah ditetapkan untuk pertemuan Prabowo dan Megawati, Dahnil kembali mengulangi bahwa dia belum memiliki informasi terbaru. “Saya belum bisa memberikan pembaruan mengenai itu,” tambahnya.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | DANIEL A. FAJRI | ANTARA | SAPTO YUNUS | DEFARA DHANYA PARAMITHA | ADIL AL HASAN
Pilihan Editor: Praboro: Kabinet Zaken hingga Bakal Menteri Lulusan Taruna Nusantara