TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul buka suara perihal pelantikannya pada hari ini yang mepet dengan berakhirnya masa pemerintahan Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2024 mendatang. Meskipun masa kerjanya hanya sekitar 50 hari, namun ia percaya diri bisa bekevrja dengan optimal. Wali Kota Pasuruan itu pun mundur dari jabatannya.
Bagi Gus Ipul, setiap hitungan waktu sangat berharga. Bahkan, barang sedetik pun. "Setiap waktu itu berharga. Satu detik berharga, satu menit berharga, satu hari berharga, apalagi 50 hari," katanya usai serah terima jabatan atau Sertijab di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos) di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024.
Sekjen PBNU itu pun meminta kerja sama dan bimbingan kepada segenap pegawai di lingkungan Kemensos. Dia mengajak pegawai Kemensos untuk melahirkan sesuatu yang bermanfaat. Hal ini, kata dia akan dibicarakan kembali setelah Sertijab.
"Saya ingin dibimbing oleh bapak ibu sekalian. Kita buat sesuatu yang bermanfaat, khususnya di bidang tugas kita masing-masing. Nanti kita bicara lagi setelah ini," katanya.
Gus Ipul menyebut, satu hal yang paling penting dalam bekerja adalah niat, kemudian produktivitas. "Saya percaya dengan bapak ibu sekalian, bisa bekerja dengan baik. Yakin, seyakin-yakinnya."
Ke depan, kata dia, Kemensos perlu mencari cara agar program kerja kementerian bisa menyentuh masyarakat lebih luas lagi. Dia menekankan, satu tugas kementerian adalah membantu presiden
"Kementerian itu pada dasarnya cuma satu, membantu presiden di bidang yang ditugaskan. Mari kita bantu presiden semampu kita dengan kewenangan yang kita miliki," kata Gus Ipul kepada para pegawai Kemensos.
Pilihan Editor: Gus Ipul Jabat Mensos Hanya Satu Bulan, Apa yang Mau Dilakukan?