TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Atambua, Nusa Tenggara Timur, menambah konter dan jumlah personel untuk melayani umat Katolik WNI yang hendak mengikuti Misa Agung Paus Fransiskus di Dili, Timor Leste.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua Indra Maulana Dimyati mengatakan pihaknya akan menyiapkan 80 personel untuk melayani penyeberangan WNI ke Dili.
“Konter-konter pemeriksaan imigrasi kami tambah juga. Kalau biasanya cuma 3 konter, ini kami tambah 5 jadi total 8 konter,” kata Indra saat dihubungi Tempo, Rabu, 4 September 2024.
Di samping fasilitas fisik, Kantor Imigrasi Atambua juga memperbarui perangkat sistem imigrasi agar tidak terjadi kendala pada perlintasan. Indra mengatakan pihaknya juga akan membuka waktu operasional layanan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) hingga pukul 24.00 WITA dari sebelumnya pukul 16.00 WITA pada saat arus balik.
Indra mengatakan agenda kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste membuat peningkatan pembuatan paspor di kantornya. Tercatat, ada peningkatan tren pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Atambua sekitar Mei hingga Juli 2024. Indra mengatakan peningkatan ini terjadi setelah informasi kunjungan Paus Fransiskus ke Dili tersebar pada Maret. Kantor Imigrasi Atambua lantas menyurati pimpinan wilayah dan pusat untuk meminta arahan teknis.
Selain menyurati Imigrasi pusat, Imigrasi Atambua juga menyurati Keuskupan Atambua untuk mendata paroki-paroki yang hendak menyeberang.
“Keuskupan membuat surat imbauan kepada gereja dan masyarakat bahwa kalau ingin berkunjung ke sana itu harus menggunakan dokumen perjalanan resmi seperti paspor yang masih berlaku,” kata Indra.
Setelah imbauan Keuskupan tersebut, tren pembuatan paspor meningkat. Indra mengatakan ada peningkatan pembuatan paspor dari sekitar puluhan menjadi 700-800 paspor pada rentang dua bulan.
Ketua Komunikasi Sosial Keuskupan Atambua, Pastor Inosensius Nahak Berek, membenarkan akan ada 700 umat Katolik di Atambua yang akan berangkat ke Dili bersama rombongan Keuskupan. Mereka mendaftar ikut rombongan menghadiri Misa Agung Paus Fransiskus pada 10 September 2024.
“Dari awal memang kami menginformasikan bahwa paroki yang mau mendaftar harus punya paspor,” kata pria yang disap Vater Ino ini kepada Tempo.
Vater Ino mengatakan Keuskupan Atambua telah mendata sekitar 700 umat yang mendaftar. Pendataan ini setelah kesiapan dokumen dan kesehatan fisik umat. “Kurang lebih yang terdata itu hampir 700 orang dari Keuskupan Atambua yang akan ke Dili.”
Pilihan editor: Misi Agung Paus Fransiskus ke Indonesia