Alim menyebutkan film Tepatilah Janji tidak hanya membahas isu-isu pilkada, tetapi juga menggambarkan bagaimana isu-isu tersebut dapat dirasakan sebagai isu keluarga. “Persoalan Ibu Pertiwi dan perjanjian adalah cerminan dari hubungan masyarakat dan pemerintah,” ujar dia.
Dia juga mengharapkan film ini dapat menjadi alat bagi KPU untuk menyampaikan pesan-pesan tentang proses pemilihan yang baik.
“KPU adalah sebuah institusi besar dengan tugas yang luar biasa karena pesertanya seluruh rakyat Indonesia. Film ini bisa membuat KPU lebih bersemangat dalam menyelenggarakan kegiatan pilkada,” tutur Alim.
Dengan demikian, kata Alim, film ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam Pilkada.
Pilihan editor: Reaksi Menag Yaqut atas Keputusan Pansus Haji DPR Gandeng LPSK