Dalam deklarasi itu tertuang tiga poin perihal keadilan dan perdamaian untuk dunia. Pertama, menjadi generasi muda Indonesia yang selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai energi positif bagi peradaban dunia.
Kedua, mengajak kaum muda sedunia untuk membangun masyarakat dunia yang berpegang teguh pada prinsip toleransi, solidaritas, dan gotong royong.
Ketiga, mendukung dan menyebarluaskan pandangan dan nilai-nilai yang tertuang dalam Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Kehidupan Bersama atau Dokumen Abu Dhabi, untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian dunia.
Paus Fransiskus sendiri berkomitmen akan melakukan tour perdamaian dan akan bertemu dengan para pemimpin tertinggi agama-agama di dunia. Yang terdekat adalah dengan Grand Syekh al-Azhar Mesir dan para penerima nobel perdamaian dunia.
Sementara itu Ketua Pemuda Katolik Bidang Moderasi Beragama dan Hubungan Masyarakat Robert Capah mengapresiasi para pihak yang terlibat dan mendukung kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Menurut dia, hal ini menjadi kehormatan bagi umat katolik yang ada di Tanah Air.
"Terima kasih ke TNI-Polri, pemerintah, khususnya pemerintah Jakarta, ini suatu kehormatan," kata Robert.
Robert mengatakan, perbedaan agama di Indonesia telah menguatkan persatuan bangsa. Kemajemukan agama itu, menurut dia, mampu menjadi magnet tersendiri bagi Paus, sehingga mau berkunjung ke Indonesia.
"Harapan kami hal-hal yang sudah diinisiasi oleh Paus sungguh bertumbuh di Indonesia," kata Robert.
Pilihan Editor: Jokowi dan Paus Fransiskus Bakal Bertemu di Istana, Ini Agenda Lengkapnya