TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor atau GP Ansor Addin Jauharuddin mengungkapkan bahwa alasan Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia lantaran sudah melihat keragaman agama dan nilai-nilai Pancasila yang ada di Tanah Air.
Addin mengatakan, keragaman agama itu yang menjadi tulang punggung persatuan dan perdamaian nasional di Tanah Air.
"Itu yang buat beliau (Paus) tertarik datang dan ingin melihat secara langsung serta ingin memperkaya perspektif bagaimana Pancasila itu berjalan di Tanah Air," kata Addin usai menggelar pertemuan dengan tujuh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda atau OKP dari lintas agama dalam kegiatan Penyambutan Paus Fransiskus di Jakarta, Senin, 2 September 2024.
Tujuh OKP lintas agama ialah Generasi Muda Buddhis Indonesia atau Gemabudi, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia atau Peradah, Pemuda Katolik, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia atau Gamki, Generasi Muda Konghucu Indonesia, GP Ansor hingga Pemuda Muhammadiyah.
Addin berharap, Paus Fransiskus menjadikan kunjungannya ke Indonesia sebagai rujukan cara pandang dalam mengokohkan hubungan umat beragama di seluruh dunia.
"Kami harapkan dengan Paus dan bersama tokoh agama dan publik lain bisa menyuarakan perdamaian dunia," ujarnya.
Menurut dia, hubungan yang erat antar umat beragama adalah aset utama pembangunan Indonesia, sehingga persatuan harus dipelihara dan jangan sampai Indonesia mengalami nasib seperti negara Islam lain yang tercabik-cabik perang saudara.
"Para pemimpin muda lintas agama di berbagai daerah bisa membuat kegiatan-kegiatan keragaman berbasis kreatifitas yang dapat menjaga antar elemen tetap mesra dan harmonis," lanjutnya.
Sebelumnya, OKP lintas agama telah menemui Paus di Vatikan, Roma, Italia, pada Agustus 2024. Dalam pertemuan itu, OKP lintas agama menyampaikan deklarasi bernama Jakarta-Vatikan. Deklarasi itu ditandatangani oleh Paus dan sejumlah petinggi OKP lintas agama di Indonesia.