TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Tinggal menghitung hari dalam menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, berbagai persiapan yang dilakukan oleh pemerintah dan elemen terkait telah dilakukan. Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sebagai bagian perjalanan apolistik Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik.
Tidak hanya Indonesia, nantinya Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura dalam perjalanan apolistiknya tersebut. Hal ini dijadwalkan berlangsung hingga 13 September 2024.
Paus Fransiskus akan menjadi Pemimpin umat Katolik dunia ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Sebelumnya, pada awal 1970-an dan akhir 1980-an, Paus Paulus VI dan Paus Yohaners Paulus II telah lebih dahulu berkunjung ke Indonesia.
Paus Paulus VI (1970)
Dilansir dari Antara Paus Paulus VI adalah Pemimpin Gereja Katolik pertama yang menginjakkan kakinya di Indonesia atau tepatnya pada 3-4 Desember 1970. Kedatangannya ini disambut antusiasme masyarakat Indonesia. Bahkan, Presiden Soeharto, presiden yang menjabat kala itu menyambut langsung Paus Paulus VI ketika mendarat di Bandara Kemayoran pada 3 Desember 1970.
Setelah itu, Paus Paulus VI berkunjung ke Gereja Katedral Jakarta untuk bersembahyang dan menemui para imam serta biarawan-biarawati Indonesia.
Paus Paulus VI kemudian melakukan pertemuan resmi bersama Presiden Soeharti di Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut, Paus Paulus VI menyampaikan penghargaan kebada bangsa Indonesia yang dinilainya dinamis, memiliki keinginan maju, serta menjunjung penghotmatan atas kebiasaan spritual.
Dalam kunjungannya tersebut, Paus Paulus VI juga sempat memimpin perayaan ekaristi di Stadion Utama Senayan. Perayaan ekeristi ini diikuti oleh puluhan ribu masyarakat yang datang dari seluruh Indonesia, muali dari Sumatera hingga Papua.
Paus Yohanes Paulus II (1989)
Selanjutnya, Paus Yohaner Paulus II menjadi Paus kedua yang mengunjungi Indonesia pada 1989 atau tepatnya 9-14 Oktober 1989. Terlebih, durasi kunjungan Pemimpin umat Katolik yang kedua ini lebih lama dibandingkan dengan kunjungan Paus sebelumnya ketika berkunjung.
Kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia selama lima hari. Selama kunjungannya di Indonesia tersebut, Paus Yohanes Paulus II sempat berkeliling menemui umat Katolik di Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Dili dan Medan. Di Jakarta, pada 9 Oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II memimpin misa kudus ekaristi di Stadion Utama Senayan serta melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Soeharto di Istana Merdeka.
Bapa Paus Yohanes Paulus II menyimpan kekagumannya mengenai Pancasila serta penekanan pentingnya setiap bangsa memiliki pandangan hidup. Selain itu, dasar falsafah negara menjadi pesan yang kerap digaungkan Bapa Suci dalam kunjungannya ke kota-kota di Indonesia.
Sehari berselang setelah 9 Oktober 1989, Sri Paus juga menyambangi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta bertemu biarawan dan biarawati di Gereja Katedral Jakarta. Di hari yang sama, Paus Yohanes Paulus II bertandang ke Yogyakarta dan kedatangannya pada saat itu disambut hangat oleh umat Katolik di Lapangan Dirgantara Yogyakarta.
Setelah berkunjung ke Maumere, Dili, dan Medan, pada 14 Oktober 1989 Pasu Yohanes Paulus II meninggalkan Indonesia. Dalam kunjungannya yang singkat di Indonesia, Paus Yohanes Paulus II ini menyampaikan pesan sederhana kepada umat Katolik di Indonesia agar meneguhkan iman kepada Kristus.
Seluruh umat Katolik diharapkan untuk meneruskan pesan kasih kepada sesama dan menjaga perdamaian. Tidak hanya itu, kedatangan Paus Yohanes Paulus II juga memberikan pesan semangat dan sukacita agar menghidupkan jiwa kerohanian para anak muda dan anak-anak yang percaya akan kehadiran Yesus Kristus sebagai juruselamat.
Pilihan Editor: Air Mata di Altar Bunda