TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Yahya Cholil Staquf menginstruksikan Gerakan Pemuda atau GP Ansor, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), dan Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa yang ada di Bali untuk kembali ke wilayahnya masing-masing.
"Hendaknya sahabat-sahabat sekalian kembali ke kediaman masing-masing dengan tertib, mempertahankan disiplin penuh, dan bersiaga untuk perintah selanjutnya," kata pria yang karib disapa Gus Yahya itu dalam rekaman video di akun YouTube NU Online pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Gus Yahya menilai ketiga organisasi itu selama ini telah setia dengan PBNU, ia juga mengucapkan terima kasih kepada ketiga organisasi yang sebelumnya telah menggelar Apel Kesetiaan yang tak jauh dari lokasi Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB di Nusa Dua, Bali tersebut.
"Sahabat-sahabat sekalian telah menunjukkan dedikasi, komitmen, dan disiplin yang tinggi di dalam berorganisasi sebagai bagian dari bangunan besar Nahdlatul Ulama yang kokoh," ujarnya.
Tak sampai di situ, Gus Yahya turut menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Bali yang telah menerima GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa. “Semoga bersama masyarakat Bali, Indonesia akan meraih masa depan yang lebih baik,” ucapnya.
Hal ini dilakukan menjelang Muktamar PKB pada 24-25 Agustus 2024, Adapun Muktamar PKB akan digelar di Nusa Dua, Bali. Forum tertinggi partai itu bakal diikuti ribuan peserta perwakilan dari seluruh Dewan Pengurus Cabang (DPC), Dewan Pengurus Wilayah (DPW), dan badan otonom PKB dari seluruh Indonesia.
Di sisi lain, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa NU dikabarkan akan menggelar Apel Kesetiaan di wilayah dan waktu yang bersamaan. Pelaksanaan Apel Kesetiaan Banser berpotensi memicu ketegangan di tengah agenda Muktamar PKB.
Hal serupa disampaikan Koordinator Poros Pemuda Pariwisata Bali Anak Agung Bramantara menilai pelaksanaan Muktamar PKB di Bali sangat tidak tepat karena saat ini Nahdlatul Ulama melalui organisasi sayapnya juga melaksanakan kegiatan di Bali. “Akan lebih baik mereka menyelesaikan masalah internal mereka dulu,” katanya di Nusa Dua, Bali, Jumat, 23 Agustus 2024.
Sebab itu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Habib Umarsyah meminta Partai Kebangkitan Bangsa membatalkan pelaksanaan Muktamar di Bali yang rencananya berlangsung mulai hari ini hingga besok mengingat rencana pelaksanaan Muktamar PKB mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat Bali.
“Kami khawatir jika dipaksakan nanti malah timbul gesekan antar elemen masyarakat,” kata Habib Umarsyah melalui keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Di sisi lain, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut ada pihak-pihak yang ingin mengadu domba sesama warga NU menjelang pelaksaan Muktamar PKB. Dia mengatakan pada dasarnya sebagian Nahdliyin juga merupakan kader PKB. "Ada pihak-pihak yang diduga ingin mengadu domba sesama warga NU," kata Cak Imin di Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2024. "Jangan warga NU mau diadu domba, yang untung pihak ketiga.”
Berkenaan dengan itu, Cak Imin meminta aparat kepolisian untuk menjaga seluruh wilayah Bali, terutama di Nusa Dua. ”Kalau sampai ada kerusuhan atau apa, itu urusan polisi ya, bukan urusan PKB,” kata dia.
Sebelumnya, konflik antara PBNU dan PKB memanas setelah DPR membentuk pansus haji. Pansus haji yang diinisiasi oleh Cak Imin selaku Ketua Pengawas Haji DPR dinilai PBNU sebagai langkah untuk menyerang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, adik dari Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. PBNU sampai mengambil langkah membentuk tim khusus untuk mendalami konflik PKB dan PBNU.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I KUKUH S. WIBOWO | SAVERO ARISTIA WIENANTO
Pilihan Editor: Terpilih Jadi Ketua Umum Lagi, Cak Imin Ingin PKB Bebas dari Pengaruh PBNU