TEMPO.CO, Jakarta - Suasana menjelang pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta mulai memanas. Bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari jalur independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana menghadapi sederet tudingan, mulai dari boneka lawan hingga dugaan pencatutan Nomor Induk Kependudukan (NIK) Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Awalnya, KPU DKI Jakarta menyatakan bahwa Dharma-Kun lolos verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU DKI Jakarta pada Kamis, 15 Juli 2024. Pasangan calon gubernur ini pun dapat mendaftarkan pencalonannya untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Boneka lawan
Namun, lolosnya Dharma-Kun oleh KPU dianggap sebagai skenario belaka untuk melawan Ridwan Kamil alias RK, calon yang digadang-gadang partai oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dharma-Kun diisukan dipersiapkan agar RK tidak melawan kotak kosong.
Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta Dody Wijaya menepis isu tersebut. Dody menegaskan, pihaknya bekerja sesuai prosedur.
"KPU prinsipnya bekerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kami pastikan prosedur berjalan sesuai dengan ketentuan yang seharusnya," kata Dody di Kantor KPU DKI Jakarta pada Kamis, 15 Juli 2024.
Dody menegaskan KPU tidak bisa mengatur calon untuk lolos atau tidak. Sebabnya, dalam proses verifikasi faktual di lapangan diawasi secara ketat oleh Bawaslu.
"Ada teman-teman pemantau. Kemudian rekapitulasi dilakukan secara berjenjang dari tingkat kecamatan, kabupaten sampai kota. Dan hari ini berakhir di tingkat provinsi seperti itu," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Dharma. Dia menyatakan pencalonannya natural, tidak ada orang di belakang pencalonan itu kecuali masyarakat yang mendukungnya.
"KPU betul-betul bersama Bawaslu melakukan dengan profesional berdasarkan aturan undang-undang," tutur Dharma di Kantor KPU DKI.
Dharma lolos setelah dinyatakan administrasi dukungannya valid. Dia didukung 677.468 warga, sedangkan syarat dari KPU minimal 618.968 pendukung.
"Dan kami bukanlah by design. Bukan setingan," ucap dia.
Dharma menyatakan bakal menjalani apapun ke depannya dengan menyerahkan kepada Tuhan. "Kami percaya skenario Tuhan akan terjadi," ucap dia.
Dia tidak mau mengambil pusing mengenai isu-isu yang tengah beredar di masyarakat soal pasangan calon itu didesain sebagai boneka lawan untuk berlaga melawan kubu KIM yang telah mengusung Ridwan Kamil.
"Kami hanya menjalani tugas berdasarkan dorongan hati nurani yang dikendalikan oleh Tuhan," kata dia.