Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Secercah Asa untuk Anies Baswedan Maju di Pilgub Jakarta dari PDIP dan PKB

image-gnews
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Tempo di Kebayoran, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Agustus 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Tempo di Kebayoran, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Agustus 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Peluang Anies Baswedan untuk maju di pemilihan kepala daerah atau pilkada Jakarta 2024 kian meredup.

Utamanya setelah Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai Nasional Demokrasi atau NasDem, dua partai yang dulu menggadang Anies sebagai kandidat usungan mereka, mulai membelot bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, pengusung Ridwan Kamil.

Lantas seperti kans Anies Baswedan kembali bertarung di pilkada Jakarta?

Secercah asa untuk Anies

Secercah asa itu masih ada bila Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkenan memboyong mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2018-2023 itu. Sejauh ini PDIP memang belum mengumumkan kandidat yang akan ditarungkan di pemilihan gubernur atau pilgub Jakarta.

Dalam pengumuman calon kepala daerah gelombang pertama pada Rabu lalu, partainya Megawati Soekarnoputri itu bahkan belum memutuskan kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur, disingkat cagub-cawagub, untuk empat provinsi utama Pulau Jawa, termasuk Jakarta. Partai banteng moncong putih tengah membaca situasi politik.

“Kami lihat permainan dulu, karena masih ada yang mau mengatur-ngatur,” kata Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Lobi-lobi PDIP dengan PKB usung Anies

Majalah Tempo edisi Ahad, 11 Agustus 2024 dalam artikel “Lobi-lobi Koalisi PDIP-PKB Mengusung Anies Baswedan di Jakarta” melaporkan Hasto menemui Ketua Umum atau Ketum PKB Muhaimin Iskandar di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada Jumat malam, 2 Agustus 2024. Perwakilan PDIP itu mengaku membuka peluang koalisi dengan PKB dalam pilkada Jakarta.

“Kami juga membahas berbagai persoalan politik saat ini,” ujar Hasto ketika dimintai tanggapan melalui WhatsApp, Jumat, 9 Agustus 2024.

Adapun Hasto datang bersama Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PDIP Jawa Timur Said Abdullah. Pertemuan itu digelar setelah tersiar kabar soal Presiden Joko Widodo alias Jokowi bertemu Ketum Partai NasDem Surya Paloh pada hari yang sama. Jokowi kabarnya meminta Surya menarik dukungan partainya kepada Anies. Tanpa NasDem, peluang Anies menjadi cagub Jakarta meredup.

Pada Jumat malam itu, Hasto meminta Muhaimin tetap mengusung Anies. Pengurus Pusat PKB memang belum mengeluarkan sikap resmi. Tapi PKB Provinsi Jakarta telah mendeklarasikan Anies pada 12 Juni 2024. Saat bertemu dengan Anies di Aceh, Juni 2024, Muhaimin pun menyatakan mendukung pasangannya dalam pemilihan presiden atau pilpres 2024 itu.

Cagub Jakarta harus mengantongi dukungan partai atau koalisi partai yang punya 22 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Jumlah itu setara dengan 20 persen dari 106 kursi DPRD. Di Jakarta, tak ada partai yang bisa mengajukan kandidat gubernur sendiri. PKB memiliki sepuluh kursi di DPRD Jakarta, sedangkan PDIP punya 15 kursi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PDIP dan PKB intens komunikasi untuk koalisi

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengakui partainya intens berkomunikasi dengan PDIP. Kedua partai tengah mencocokkan pasangan calon kepala daerah di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota. Untuk pilkada Jakarta, kata Jazilul, partainya perlu waktu untuk memutuskan kandidat. Termasuk mempertimbangkan keputusan pengurus PKB Jakarta mengusung Anies.

“Itu bagian yang harus dipertimbangkan,” ucap Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini, Jumat, 9 Agustus 2024.

Beberapa petinggi dua partai itu bercerita, PDIP akan mengajukan cawagub jika berduet dengan PKB di pilgub Jakarta. Dua kandidat PDIP yang muncul adalah Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang juga mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dan Ketua Bidang Kebudayaan PDIP sekaligus eks Gubernur Banten, Rano Karno.

PDIP cuma bisa dengan PKB

Para petinggi PDIP yang diwawancarai Tem bercerita, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka peluang mengusung Anies Baswedan. Syaratnya, PDIP bisa berkoalisi dengan PKB. Kerja sama dengan PKB dianggap memenuhi unsur hijau atau agamis. Hal itu diamini Ketua Badan Pemenangan Pemilu Eksekutif PDIP Deddy Yevri Sitorus.

“Belum dibahas (cagub-cawagub), tapi realitasnya hanya bisa dengan PKB,” ujar anggota komisi di Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi badan usaha milik negara ini kepada Tempo di kantor pusat PDIP, Kamis, 8 Agustus 2024.

PDIP siapkan skenario ajukan kader sebagai cagub di pilgub Jakarta

PDIP juga menyiapkan skenario mengajukan kadernya sebagai cagub Jakarta. Hasto menuturkan, salah satu nama itu adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hasto pernah berdiskusi dengan Megawati mengenai Pramono dalam perjalanan menuju Ende, Nusa Tenggara Timur, Mei 2024.

Apakah Anies Baswedan bakal diusung PDIP? Sejauh ini secercah asa itu masih ada. Deddy Sitorus menyebutkan partainya bakal mengumumkan cagub-cawagub Jakarta pada detik-detik akhir pendaftaran, yaitu 27-29 Agustus 2024. “Injury time baru diajukan,” tutur Deddy. Dua pekan adalah waktu singkat, tapi dinamika politik akan terjadi kapan saja.

MAJALAH TEMPO | ANTARA

Pilihan editor: 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Timses Rido Diumumkan dalam Waktu Dekat, Ridwan Kamil: 70 Persen Anak Muda

1 jam lalu

Pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) bersama bakal calon Wakil Gubernur Suswono (kanan) memberikan keterangan kepada media saat menemui mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di Museum Bang Yos, Jatikarya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 12 September 2024. Pada pertemuan tersebut Ridwan Kamil-Suswono meminta nasihat dan berdiskusi tentang kondisi Jakarta bersama Sutiyoso sebagai bekal untuk maju dalam Pemilihan Gubernur 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Timses Rido Diumumkan dalam Waktu Dekat, Ridwan Kamil: 70 Persen Anak Muda

Ridwan Kamil mengatakan, pengumuman timses Ridwan Kamil-Suswono atau Rido dilakukan awal pekan ini


Pramono Kritik Jalur Sepeda Era Anies Baswedan: Setengah Hati

1 jam lalu

Pesepeda ber-atribut lengkap melewati lajur sepeda yang berada di jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 9 Oktober 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pembangunan lajur sepeda ini mendorong masyarakat untuk memakai transportasi ramah lingkungan. TEMPO/Muhammad Ilham
Pramono Kritik Jalur Sepeda Era Anies Baswedan: Setengah Hati

Pramono kritik jalur sepeda era Anies Baswedan masih belum optimal karena masih adanya pengguna sepeda motor di jalur itu.


Anies Baswedan Berencana Dirikan Partai, Pengamat: Contohlah Megawati

1 jam lalu

Anies Baswedan berpamitan dan meminta restu kepada ibunda, Aliyah Rasyid Baswedan, di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebelum berangkat ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024. Istimewa
Anies Baswedan Berencana Dirikan Partai, Pengamat: Contohlah Megawati

Anies Baswedan berencana mendirikan partai politik setelah gagal mendapat dukungan di Pilkada 2024.


PDIP Pastikan Pertemuan Megawati dan Prabowo: Bukan soal Dukung Mendukung

3 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
PDIP Pastikan Pertemuan Megawati dan Prabowo: Bukan soal Dukung Mendukung

Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan pertemuan Megawati dan Prabowo merupakan agenda silaturahim antardua tokoh bangsa.


Respons KPU dan Bawaslu soal Gerakan Coblos Semua Paslon di Pilkada Jakarta

6 jam lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menandatangani surat suara pada pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2024 di TPS 002, Desa Mesjid, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis 2 Februari 2024. Lembaga penyelenggara Pemilu Provinsi Aceh telah menetapkan 18 TPS di sembilan kabupaten/kota untuk melaksanakan PSU karena ditemukan pelanggaran pada pemungutan suara 14 Februari lalu. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Respons KPU dan Bawaslu soal Gerakan Coblos Semua Paslon di Pilkada Jakarta

Gerakan coblos semua paslon di Pilkada Jakarta mendapatkan respons dari KPU dan Bawaslu. Apa respons mereka?


Erapol Indonesia Sebut Kabinet Zaken Prabowo Sekadar Gimik

7 jam lalu

Baleg DPR dan pemerintah menyepakati jumlah kementerian di kabinet tak dibatasi.
Erapol Indonesia Sebut Kabinet Zaken Prabowo Sekadar Gimik

Wacana kabinet zaken oleh Prabowo bertentangan dengan realita politik di lapangan.


Mobil Harun Masiku yang Ditemukan KPK Pakai Pelat Nomor Palsu

7 jam lalu

Mobil Toyota Camry milik Harun Masiku disegel KPK di Apartemen Thamrin Residence pada 17 Januari 2020. Tempo/Linda Trianita
Mobil Harun Masiku yang Ditemukan KPK Pakai Pelat Nomor Palsu

Mobil Harun Masiku yang ditemukan KPK pakai pelat nomor palsu milik seorang wanita asal Jakarta Utara.


PDIP Beri Sinyal Dukung Pemerintahan Prabowo dan Apresiasi Kabinet Zaken

8 jam lalu

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung menemui Menteri Pertananan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
PDIP Beri Sinyal Dukung Pemerintahan Prabowo dan Apresiasi Kabinet Zaken

PDIP bicara soal peluang mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Partai banteng ini juga apresiasi wacana kabinet zaken Prabowo.


KPU Jakarta: Gerakan Coblos Semua Tak Bermakna

9 jam lalu

Ilustrasi kenapa orang pilih golput. Foto: Canva
KPU Jakarta: Gerakan Coblos Semua Tak Bermakna

KPU Jakarta menilai gerakan golput tak bermakna dalam proses pemilu, justru membawa kemudahan bagi paslon untuk menang.


Alasan Pengamat Sebut Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon Berbahaya bagi Demokrasi

16 jam lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Alasan Pengamat Sebut Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon Berbahaya bagi Demokrasi

Jika berlanjut sampai masa pencoblosan, gerakan anak abah tusuk 3 paslon akan berpengaruh terhadap legitimasi pemenang Pilgub Jakarta.