Cak Imin pun menegaskan PKB dan PBNU tidak punya hubungan organisasi. Menurut dia, hubungan yang ada hanya kultural, aspirasi, dan historis. Di sisi lain, PKB dan PBNU punya Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) masing-masing.
Karena itu, kata dia, PBNU tidak boleh ikut campur dalam mengurusi PKB. "Tidak boleh ikut-ikut campur tangan mengurusi PKB," ujarnya seraya mengajak PBNU untuk taat konstitusi.
Menjelang Muktamar pada 23-24 Agustus nanti, PKB diterpa isu perselisihan dengan PBNU. Pada Senin, 12 Agustus 2024, sejumlah kiai meminta PKB berbenah karena dianggap semakin jauh dari marwah partai.
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf juga ikut mengkritik kepemimpinan Cak Imin sebagai ketua umum. “PKB ini seperti partai yang dipimpin oleh raja,” kata pria yang akrab disapa Gus Yahya itu pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda meminta PBNU tidak mengintervensi urusan PKB meski sama-sama berbasis Nahdliyin. Apalagi, dalam muktamar nanti, salah satu agenda besarnya adalah pemilihan ketua umum.
Huda mengklaim saat ini Cak Imin masih menjadi satu-satunya calon. Cak Imin telah menjabat ketua umum PKB sejak 2005. "Sampai saat ini belum ada kandidat lain selain Gus Muhaimin," kata Huda di kantor DPP PKB, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Agustus 2024.
MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN | ANTARA
Pilihan editor: Kata Ahok Bila PDIP Memberinya Rekomendasi Melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta