Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Pedagang Geruduk Kantor Bupati Purwakarta  

image-gnews
pedagang pasar/TEMPO/ Yosep Arkian
pedagang pasar/TEMPO/ Yosep Arkian
Iklan

TEMPO Interaktif, Purwakarta - Ratusan pedagang pasar Rebo dan pasar Simpang, Purwakarta, Jawa Barat, menggeruduk kantor pemerintah kabupaten setempat, Senin (3/8), mereka menagih janji bupati dalam proses perpindahan kedua pasar tersebut ke pasar modern Gembong.

Mereka mulai aksi dari pasar Rebo menggunakan ratusan sepeda motor dan sejumlah kendaraan roda empat ke kantor bupati. Mula-mula para pedagang mendatangi kantor developer pemasaran Pt. Surya Handa Perkasa di jalan Martadinata, tetapi kantor tersebut tutup. Antrian kendaraan, sempat memacetkan lalu-lintas jalan protokol tersebut.

Tak berhasil menemui manajemen Pt.SHP, para pedagang seterusnya mendatangi kantor pemerintah kabupaten yang hanya berjarak 500 meter dari kantor SHP yang terletak di jalan Gandanegara. "Bupati Dedi Mulyadi ingkar janji," kata Ahmad Fahyudin, Ketua Ikatan Warga Pasar Simpang.

Sesuai janji bupati, pembangunan pasar Simpang dan pasar Rebo akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. "Nyatanya malah diberikan developer," kata Ahmad. "Dan, developer telah mematok harga selangit," kata Zaenal Arifin, Ketua Ikatan Warga Pasar Rebo.

Dedy, seorang pedagang Tempe, di pasar Simpang yang ikut berdemo, mengaku kesal dengan sikap inkar pemda dan developer. "Katanya kami baru akan menyicil setelah bangunan pasar baru berdiri selama enam bulan," kata Dedi.

Tapi, nyatanya, dibangun juga belum, pihak developer sudah meminta uang muka dan cicilan. "Kami juga dberi tenggat akhir mendaftar hari ini, Senin (3/8)," kata Dedy. Ia merinci, untuk kios ukuran 1,5 X 1,5 meter dihargai Rp 75 juta dengan cicilan sehari Rp 15 ribu per hari selama tujuh tahun cicilan. Sedangkan yang ukuran 1,5 X 2 meter dicicl Rp.24 ribu per hari. "Itu sangat memberatkan," kata Ujang, pedagang barang keringan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asep, mengaku siap membangun pasar Rebo dengan dana dari kocek para pedagang sendiri. "Tidak usah oleh developer," kata Asep. Kecuali kalau developer memberikan harga ringan. Kalau keukeuh mahal, "Kami menolak rencana relokasi itu," kata Asep.

Saat ini, para pedagang masih bertahan di depan pintu gerbang yang dijaga ketat oleh pulhan personil kepolisian dan Satuan polisi Pamong Praja. Mereka menginginkan bertemu dengan Bupati Dedi.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

15 Maret 2021

Suasana aktifitas jual beli dengan dibatasi sekat plastik di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin, 11 Januari 2021. Selama pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) 11-25 Januari 2021 operasional pasar tradisional di Kota Solo tetap buka dengan pembatasan waktu operasional sampai pukul 18:00 WIB dan menerapkan protokol kesehatan ketat. ANTARA/Mohammad Ayudha
3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

Setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga pangan.


Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

9 Mei 2020

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil blusukan ke Pasar Sederhana, Kota Bandung pada Rabu, 18 Maret 2020.
Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

Ridwan Kamil dan Mendag meluncurkan pasar tradisional mengantisipasi penyebaran corona.


Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

23 Oktober 2018

Seorang perempuan mengacungkan dua ibu jari kepada calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, yang berkunjung ke Pasar Wonodri, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 24 September 2018. ANTARA
Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid minta cawapres Sandiaga Uno memberikan konsep konkret bagaimana cara menstabilkan harga pangan.


Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

24 April 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku keluarga Afif juga turut menghadiri acara lamaran dan perkenalan kedua belah pihak keluarga besar Bella maupun Afif ini. instagram.com
Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa alasan jumlah pengusaha keturunan Cina terus bertambah.


Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

1 Agustus 2016

Jengkol. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

Kali ini ia merasa sangat sayang jika melewatkan masa panen raya di tengah harga jengkol yang melangit.


Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

29 April 2016

Sentra Ikan Bulak di Jalan Cumpat, Surabaya, Jawa Timur yang terletak sekitar 600 meter dari ikon baru Surabaya yakni Jembatan Kenjeran. TEMPO/Mohammad Syarafah
Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

Risma mengultimatum Camat Bulak agar segera memasukkan pedagang ikan ke Sentra Ikan Bulak yang sepi sejak diresmikan pada Desember 2012.


Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

12 Agustus 2015

Ninih (19), menawarkan getuk pada sejumlah warga yang melintas di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Kuningan, Jakarta, 11 Agustus 2015. Ninih kembali melakukan aktivitasnya sebagai penjual getuk dengan penghasilan antara Rp 100 ribu hingga Rp300 ribu perhari. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

Setelah selesai berjualan, wanita cantik penjual getuk di jembatan, Ninih, pulang naik taksi ke kontrakannya.


Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

12 Agustus 2015

Ninih (19) membawa dagangannya menuju ketempat biasa dirinya menjajakan Getuk di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Kuningan, Jakarta, 11 Agustus 2015. Ninih dapat mendapatkan keuntungan antara Rp 100 ribu hingga Rp300 ribu perhari. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

Lama tak terlihat di layar kaca, penjual getuk asal Indramayu, Turinih alias Ninih, 19 tahun, kembali berjualan di Jakarta.


Pasar Klewer  

2 Januari 2015

Pasar Klewer  

Pasar Klewer terletak di sebelah barat Keraton Kasunanan Surakarta, sehingga menempati posisi yang ideal.


Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

20 Agustus 2013

Ilustrasi ayam potong. ANTARA/Agus Bebeng
Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

Relokasi juga akan dilakukan terhadap para pemotong ayam tradisional di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai tahun depan. Mulus-mulus saja.