Anies terancam tak mendapat tiket maju di Pilkada Jakarta. PKS yang awalnya mendukung Anies dengan menetapkan calon wakilnya Muhammad Sohibul Iman, sekarang mulai melirik ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Juru bicara PKS Muhammad Kholid telah memberi sinyal bahwa partainya akan mencabut dukungan untuk Anies maju di Pilkada Jakarta. Kholid berkata duet Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta sudah kedaluwarsa, mengingat SK mengusung pasangan ini hanya berlaku pada 25 Juni sampai 4 Agustus 2024.
"Sampai 4 Agustus ada 22 kursi yang belum terpenuhi. Bahwa kami DPP PKS memiliki pilihan opsi-opsi lainnya," kata Kholid pada 4 Agustus 2024 lalu.
Opsi lain yang dimaksud adalah membangun komunikasi dengan partai di KIM untuk mengusung kembali calon di Pilkada Jakarta, opsi ini telah masuk dalam pembahasan musyawarah Majelis Syura ke-11 PKS.
Adapun NasDem yang juga telah mengusung Anies tak akan bisa maju sendiri karena kekurangan jumlah kursi di DPRD. Sementara Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB baru di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah Jakarta yang mengusung. Belakangan, PKB juga memberi sinyal belok arah ke KIM.
Jika Anies tak maju, maka Pilkada Jakarta kemungkinan hanya akan diikuti satu pasangan calon dari KIM, jika PKS dan PKB jadi bergabung.
MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN | SULTAN ABDURRAHMAN | DESTY LUFHTIANI | TEMPO
Pilihan Editor: Poros Jakarta Minta PDIP Dukung Anies dan Tolak Kotak Kosong di Pilkada