Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Bom Meledak di Jakarta Pada 1 Agustus Dua Tahun Berturut-turut Pada 2000 dan 2001

image-gnews
Pelaku peledakan bom di Plaza Atrium Senen Jakarta Pusat tergeletak dengan luka hampir di seluruh badannya, 1 Agustus 2001. Pelaku diketahui bernama Taufik bin Abdul Halim. Dok. TEMPO/ Hendra Suhara
Pelaku peledakan bom di Plaza Atrium Senen Jakarta Pusat tergeletak dengan luka hampir di seluruh badannya, 1 Agustus 2001. Pelaku diketahui bernama Taufik bin Abdul Halim. Dok. TEMPO/ Hendra Suhara
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAksi terorisme beberapa kali terjadi di Indonesia, baik melibatkan pihak nasional maupun internasional. Terorisme di Indonesia pernah terjadi selama 2 tahun berturut-turut pada waktu yang sama, yaitu 1 Agustus. Bom meledak1 Agustus ini terjadi di dua lokasi berbeda daerah Jakarta.

Bom 1 Agustus 2000

Berdasarkan ejurnal.iainpare.ac.id, pada 1 Agustus 2000, bom meledak dari mobil yang diparkir di depan rumah Duta Besar atau Dubes Filipina, Menteng, Jakarta Pusat. Bom ini membuat dua orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka. Salah satu korban luka-luka dari bom ini adalah Duta Besar Filipina, Leonides T. Caday.

Pada aksi bom meledak di depan rumah Duta Besar Filipina ini, Abdul Jabar bin Ahmad Candai dinyatakan sebagai terdakwa dengan tuntutan hukuman penjara seumur hidup. Abdul Jabar melanggar pasal 1 ayat (1) Undang-Undang nomor 12/Darurat/1951 juncto pasal 55 ayat (1) ke 1e Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) juncto pasal 64 ayat 1 KUHP. Sidang pembacaan tuntutan Abdul Jabar dipimpin oleh Majelis Hakim yang diketuai Pramodana Kusuma. Abdul Jabar dituntut karena terbukti memiliki dan menggunakan bahan peledak. 

Selain terlibat dalam aksi peledakan bom di rumah dinas Dubes Filipina, Abdul Jabar juga dinyatakan terlibat dalam aksi peledakan bom beberapa gereja pada malam natal 24 Desember 2000.

Bom 1 Agustus 2001

Satu tahun setelah ledakan di depan Dubes Filipina, pada tanggal yang sama bom meledak di Plaza Atrium Senen, Jakarta. Tersangka dalam kasus ini yang sekaligus menjadi korban memiliki nama samaran Dani atau Dodi. Berdasarkan keterangan saksi, bom Atrium Senen meledak dari tas yang dibawa Dani. 

Berdasarkan Majalah Tempo, saat diperiksa pihak berwenang, dari dompet Dani ditemukan beberapa pecahan uang ringgit Malaysia, bath Thailand, dan dolar Singapura. Selain itu, ada KTP yang beralamat di Jalan Kebagusan Kecil, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah diperiksa, tidak ada nama Dani di alamat tersebut. Minimnya informasi tentang Dani, polisi sempat mencurigainya sebagai aktivis Gerakan Aceh Merdeka (GAM). 

Saat menelusurinya lebih dalam yang membuat Kaditserse Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Adang Rochjana  saat itu sempat menyamar menjadi dokter, Dani mengaku memiliki teman di Bekasi Selatan dan menunjukkan nomor teleponnya. Polisi pun mengejar teman Dani di Bekasi Selatan. Sampai akhirnya, Dani mengaku berasal dari Malaysia. Bahkan, Kedutaan Besar Malaysia juga memastikan Dani merupakan warga negara Malaysia yang memiliki nama asli Taufik Abdul Halim.

Terdapat dugaan Taufik merupakan anggota Kelompok Mujahidin Malaysia (KMM) yang masuk ke Indonesia dan bergabung dengan Laskar Jihad Mujahidin (LJM) di Maluku. Namun, LJM tidak memiliki hubungan dengan Laskar Jihad Ahlusunnah Waljamaah pimpinan Ja'far Umar Thalib di Ambon. Dengan demikian, bom 1 Agustus 2001 di Plaza Atrium Senen terjadi karena aksi dari Taufik sendiri yang mengaku memiliki rasa benci kepada kaum Nasrani.

RACHEL FARAHDIBA R  | NUNUY NURHAYATI | EDY BUDIYARSO | DARMAWAN SEPRIYOSSA | MUCHID BINTANI

Pilihan Editor: 7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Akui Ada Anggota yang Menolak Bubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

32 menit lalu

Dalam rangka mencegah penyebaran Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) di wilayah Jabodetabek, sekaligus memastikan semua anggota Eks-Jamaah Islamiyah (JI) mengikuti keputusan para pendiri dan Amir kelompok ini yang pada 30 Juni 2024 lalu bersepakat untuk membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI, para petinggi kelompok JI akan kembali melakukan Sosialisasi Pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) dan Ikrar Kembali ke NKRI. Acara digelar di UPT. Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, pada Ahad, 8 September 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Akui Ada Anggota yang Menolak Bubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

Eks pimpinan Jamaah Islamiyah mengakui masih ada satu jyang menolak membubarkan diri dan tak mau kembali ke NKRI.


Bubarkan Diri, Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Minta Anggotanya Serahkan Senjata ke Densus 88

41 menit lalu

Sejumlah mantan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) se-Jabodetabek mengikuti kegiatan sosialisasi pembubaran dan ikrar setia untuk kembali ke NKRI di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 8 September 2024. Sebanyak 400 orang mantan anggota JI di Jabodetabek mengakui kedaulatan NKRI berlandaskan UUD 1945 dan ideologi Pancasila serta menyatakan menolak radikalisme. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Bubarkan Diri, Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Minta Anggotanya Serahkan Senjata ke Densus 88

Para pendiri JI menggelar sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah dan Ikrar Kembali ke NKRI. Mereka meminta eks anggota untuk menyerahkan senjata.


Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Serahkan Nasibnya ke Pemerintah Usai Membubarkan Diri

7 jam lalu

Mantan petinggi organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Abu Fatih alias Abdullah Anshori (kiri) bersama mantan pemimpin JI Zarkasih (kanan) dan mantan pengurus JI Aslam Yasir (tengah) memberikan keterangan pers saat kegiatan sosialisasi pembubaran dan ikrar setia untuk kembali ke NKRI di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 8 September 2024. Sebanyak 400 orang mantan anggota JI di Jabodetabek mengakui kedaulatan NKRI berlandaskan UUD 1945 dan ideologi Pancasila serta menyatakan menolak radikalisme. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Serahkan Nasibnya ke Pemerintah Usai Membubarkan Diri

Ketua Mantiqi 2 Jamaah Islamiyah, Abu Fatih menyerahkan nasibnya kepada pemerintah usai membubarkan diri.


Polisi Buru Pelaku Pencurian dan Percobaan Pemerkosaan di Kos Tangerang

19 jam lalu

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. zastita.info
Polisi Buru Pelaku Pencurian dan Percobaan Pemerkosaan di Kos Tangerang

Polda Metro Jaya memburu seorang pria yang hendak melakukan aksi pencurian di sebuah rumah kos di Kelurahan Selapanjang Jaya, Tangerang


Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

21 jam lalu

Dalam rangka mencegah penyebaran Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) di wilayah Jabodetabek, sekaligus memastikan semua anggota Eks-Jamaah Islamiyah (JI) mengikuti keputusan para pendiri dan Amir kelompok ini yang pada 30 Juni 2024 lalu bersepakat untuk membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI, para petinggi kelompok JI akan kembali melakukan Sosialisasi Pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) dan Ikrar Kembali ke NKRI. Acara digelar di UPT. Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, pada Ahad, 8 September 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

Mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan kelompoknya


Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

23 jam lalu

Dalam rangka mencegah penyebaran Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme (IRET) di wilayah Jabodetabek, sekaligus memastikan semua anggota Eks-Jamaah Islamiyah (JI) mengikuti keputusan para pendiri dan Amir kelompok ini yang pada 30 Juni 2024 lalu bersepakat untuk membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI, para petinggi kelompok JI akan kembali melakukan Sosialisasi Pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) dan Ikrar Kembali ke NKRI. Acara digelar di UPT. Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jawa Barat, pada Ahad, 8 September 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Petinggi dan Ratusan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Kembali Setia ke NKRI

Ratusan eks anggota Jamaah Islamiyah berkumpul di Bekasi dan berikrar kembali setia pada NKRI


Pendukung Gibran Rakabuming Laporkan Rocky Gerung, Polisi Belum Menemukan Adanya Pidana

1 hari lalu

Rocky Gerung menjadi pembicara dalam Panggung Mimbar Akademik dan Kerakyatan di Univeristas Widyagama, 12 Februari 2024. Tempo/Eko Widianto
Pendukung Gibran Rakabuming Laporkan Rocky Gerung, Polisi Belum Menemukan Adanya Pidana

Pendukung Gibran menuduh Rocky Gerung dalam sebuah acara di televisi telah menyebarkan berita bohong tentang Wali Kota Solo.


Tangkap 2 Terduga Teroris di Bima, Densus 88 Sita Berbagai Buku yang Dianggap Bertema Radikal

1 hari lalu

Kabag Bantuan Operasi Detasmen Khusus 88 Antiteror Komisaris Besar Aswin Siregar saat ditemui di Mabes Polri, Selasa, 11 April 2023 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tangkap 2 Terduga Teroris di Bima, Densus 88 Sita Berbagai Buku yang Dianggap Bertema Radikal

"Barang bukti menonjol di antaranya beberapa buku bertema radikal," kata Kepala Bagian Perencanaan dan Administrasi Densus 88.


Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD

1 hari lalu

Kabag Penum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Erdi Adrimulan Chaniago. Foto: Dok. Polisi
Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD

Densus 88 menangkap dua orang terduga teroris kelompok JAD di Bima, Nusa Tenggara Barat. Salah satunya berstatus Amir atau pimpinan JAD.


Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

1 hari lalu

Juru bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar (kanan) menyampaikan keterangan bersama Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) saat konferensi pers terkait penangkapan tersangka tindak pidana terorisme di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023. Densus 88 pada Oktober 2023 berhasil menangkap 59 tersangka dengan barang bukti senapan serbu AK-47, revolver, senapan angin, sejumlah amunisi dan magasin, senjata tajam, dan buku-buku propaganda yang diduga akan digunakan salah satunya untuk menggagalkan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

Densus 88 Antiteror menangkap laki-laki inisial LHM dan DW di Bima, Nusa Tenggara Barat.