TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden, Grace Natalie, menjelaskan alasan kehadiran influencer bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN) akhir pekan lalu. Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini mengatakan pemerintah mengajak pesohor ke IKN sebagai satu bentuk keterbukaan pada publik.
“Ini merupakan salah satu bentuk transparansi ke publik. Sudah banyak warga masyarakat yang penasaran dengan IKN,” kata Grace melalui pesan singkat yang dikonfirmasi oleh Tempo, Selasa, 30 Juli 2024. “Namun karena saat ini di IKN masih terus berlangsung proyek pembangunan, belum bisa dibuka untuk dikunjungi publik luas.”
Grace menyebut bahwa kedepannya, selain pegiat media sosial, elemen masyarakat lain akan bergantian diundang ke IKN. Seperti pimpinan media, perwakilan tokoh-tokoh masyarakat lokal hingga ormas. “Agar bisa menyaksikan sendiri pembangunan IKN dan menyampaikan informasi yang benar ke komunitasnya masing-masing,” ucapnya.
Presiden Jokowi mengajak influencer ke IKN pada Ahad, 28 Juli 2024, untuk meninjau jalan tol hingga infrastruktur yang tengah dibangun di IKN. Pesohor Tanah Air itu diantaranya Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Irwansyah, Zaskia Sungkar, Atta Halilintar, Aurel Hermansyah, Sintya Marisca, Ferry Maryadi, Gading Marten, Poppy Sovia, Willie Salim, Meicy Villa, hingga Dian Ayu Lestari.
Keputusan pemerintah membawa influencer ke IKN mendapat sorotan publik di media sosial. Sejumlah pengamat politik menilai kehadiran influencer IKN akhir pekan kemarin tidak begitu diperlukan. Semestinya, kata pengamat politik Adi Prayitno, yang harus menjadi prioritas Presiden Jokowi adalah bagaimana caranya investor datang ke IKN.
“Apa signifikannya artis itu jadi public relation IKN jika tak mampu datangkan investor,” kata Adi Prayitno saat dihubungi oleh Tempo pada Senin, 29 Juli 2024. Direktur Parameter Politik Indonesia ini menilai semua orang sudah tahu rencana Ibu Kota dipindahkan ke IKN. Tidak heran jika publik bertanya-tanya apa pentingnya pesohor diajak ke IKN.
Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menganggap Jokowi mengajak influencer ke IKN hanya untuk memoles citra IKN agar positif. Padahal, pembangunan IKN tahap pertama belum sepenuhnya rampung menjelang akhir jabatan Jokowi.
“Kelihatannya Jokowi agak panik, agak stres di masa kepemimpinan beberapa bulan lagi,” kata Ujang dihubungi terpisah pada Senin. “Jokowi menggunakan cara instan, influencer untuk membangun berita positif. Berita baik kepada publik. Tapi kan ada gap. Kalau IKN belum beres.”
Dalam pesannya pada Selasa, Staf Khusus Presiden Grace Natalie menegaskan pernyataan Jokowi bahwa pembangunan IKN ini sama sekali tidak terburu-buru. Wakil Dewan Pembina PSI ini menyebut IKN merupakan proyek jangka panjang, yang terbagi dalam 5 fase sampai tahun 2045 nanti. Saat ini progres pembangunan masih berada di fase pertama.
“Di fase pertama ini (2022-2024) tingkat penyelesaiannya sudah di atas 80 persen. Jadi semuanya on the track, sesuai jadwal, tidak ada yang tergesa-gesa,” kata Grace.
Pilihan Editor: Muhammadiyah Klaim Amal Usaha Bidang Lain Tak Terganggu Setelah Putuskan Terima WIUPK