TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan presiden terpilih Prabowo diwarisi beban berat perekonomian oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Tidak ada masa bulan madu bagi Pak Prabowo, saya yakin setelah dilantik, beliau harus menyelesaikan begitu banyak masalah di depan mata," kata staf khusus Wakil Presiden bidang ekonomi dan keuangan 2014-2019 itu di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.
Wijayanto mengatakan Kabinet Parbowo - Gibran usai kepemimpinan Jokowi, akan mewarisi kondisi ekonomi Indonesia di posisi yang sangat sulit. Beda halnya dengan Presiden Jokowi yang menurut dia mewarisi kondisi ekonomi yang sangat solid.
Dari data kementerian keuangan, menurutnya, pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) total utang yang ditinggalkan hanya Rp 2.608 triliun, sedangkan pada akhir masa jabatan Jokowi meninggalkan utang sebesar Rp 8.338 triliun. Menurut Wijayanto, utang ini pertumbuhannya sangat pesat, mencapai tiga kali lipat.
Selain itu, kata dia, Prabowo akan menghadapi trilema, yaitu, pertama, akan dituntut balas budi oleh partai politik pendukung. Kedua, akan diminta rakyat untuk menepati janji-janji kampanye politiknya. Ketiga, dunia internasional termasuk investor akan menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintahan Prabowo dalam melanggengkan investasi mereka di Indonesia.
Selanjutnya, Prabowo sulit jawab tuntutan tersebut...