Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

396 Tahun Syekh Yusuf, Pahlawan Nasional Panutan Nelson Mandela

image-gnews
Syekh Yusuf. Istimewa
Syekh Yusuf. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBerdasarkan catatan Lontara yang diwariskan kerajaan Gowa-Tallo, Sulawesi Selatan dalam nu.or.id, Syekh Yusuf lahir pada 3 Juli 1628 M, setelah 20 tahun pengislaman kerajaan kembar Gowa-Tallo oleh ulama Minangkabau, Syekh Abdul Makmur atau Datuk Ri Bandang. Pemilik nama lengkap Tuanta Salamka ri Gowa Syekh Yusuf Abul Mahasin Al-Taj Al-Khalwati Al-Makassari Al-Banteni ini sejak 1995 sudah menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. 

Pada 22 September 1644, Syekh Yusuf berangkat menuju Hijaz. Selama perjalanan, ia sempat singgah di Banten dan bertemu putra mahkota kerajaan Banten, Abdul Fattah. Ia juga singgah di Aceh yang menjalin komunikasi dengan ulama dan pemimpin thariqah al-Qadiriyah, Syaikh Muhammad Jilani. Selain itu, ia juga singgah di Yaman dan berguru kepada Syaikh Abu Abdillah. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke Bandara al-Zubaid yang berguru ke Syed Ali al-Zubaidy. 

Kemudian, Syekh Yusuf meneruskan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah Haji. Lalu, ia melanjutkan perjalanan ke Madinah dan berguru kepada Syekh Ibrahim Hasan. Selama perjalanannya, ia juga mengajarkan ilmu yang didapatkan kepada para murid, terutama terkait kesucian batin. 

Setelah hampir 20 tahun menuntut ilmu, Syekh Yusuf pulang ke Gowa yang sedang mengalami kekalahan perang melawan Belanda. Melihat kondisi ini, ia meyakinkan Sultan untuk meluruskan syariat Islam di Makassar. Setelah itu, pada 1672, ia berangkat ke Banten. Saat terjadi perlawanan antara Sultan Ageng dan Sultan Haji, ia bergabung dengan Sultan Ageng, tetapi tidak berhasil meraih kemenangan. Akibatnya, ia ditahan di Cirebon dan Batavia. Setelah itu, ia diasingkan ke Sri Lanka karena pengaruhnya membahayakan pemerintah Kolonial.

Saat di Sri Lanka, Syekh Yusuf semakin semangat menyebarkan ajaran Islam yang berhasil memiliki ratusan murid dalam waktu singkat. Ia juga bertemu dan berkumpul dengan para ulama, seperti Syekh Ibrahim Ibn Mi’an. Kekuatan ini membuat Belanda semakin takut sehingga membuang Syekh Yusuf semakin jauh ke Afrika Selatan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan kamparkab.go.id, pada Juli 1963, Syekh Yusuf tiba di Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Di sana, ia menekuni jalan dakwah agama Islam yang telah dipelopori oleh Tuan Guru. Ajaran Islam dari Syekh Yusuf sukses disebarkan di Afrika Selatan sehingga banyak yang mengikutinya. Namun, selama enam tahun di Afrika Selatan, ia tidak bisa bertemu dengan jemaah haji dari Indonesia sehingga tidak banyak yang diketahui tentang dirinya. 

Pada 23 Mei 1699, Syekh Yusuf meninggal dunia dalam usia 73 tahun. Hari kematiannya dijadikan sebagai hari peringatan. Mendengar kabar kepergian Syekh Yusuf, Sultan Banten dan Raja Gowa meminta kepada Belanda agar jenazahnya dikembalikan, tetapi tidak diterima. Barulah, setelah 1704, atas permintaan Sultan Abdul Jalil, Belanda mengabulkan permintaan itu. Pada 5 April 1705, jenazahnya tiba di Gowa untuk dimakamkan di Lakiung.

Meskipun jenazah Syekh Yusuf tetap dimakamkan di tanah kelahirannya, tetapi selama 6 tahun dimakamkan di Afrika Selatan. Pasalnya, jasa dan peran Syekh Yusuf menjadi inspirasi bagi masyarakat setempat. Pemerintahan Afrika Selatan berterima kasih lantaran Syekh Yusuf telah membawa ajaran Islam. Bahkan, Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan menyebutnya sebagai “Salah Seorang Putra Afrika Terbaik”. Lalu, pada 2009, ia mendapatkan Oliver Thambo, penghargaan sebagai Pahlawan Nasional Afrika Selatan. 

Pilihan Editor: Syekh Yusuf Menjadi Role Model Nelson Mandela Melawan Apartheid

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Projo Siap Menangkan Danny Pomanto di Pilgub Sulsel 2024

1 hari lalu

Ketua Projo Sulsel Herwin, Nini Ala bersama Wali Kota Makassar selaku Ketua Dewan Pembina Projo Sulsel, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto berfoto bersama Presiden Jokowi di Bulukumba, Jumat, 5 July 2024. Dok. Pemkot Makassar.
Projo Siap Menangkan Danny Pomanto di Pilgub Sulsel 2024

Moh Ramdhan Pomanto bersama Projo Sulawesi Selatan melakukan pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo yang didampingi Ibu Negara Iriana di sela-sela kunjungan kerjanya di Sulsel.


Napak Tilas Syekh Yusuf, Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan hingga Cape Town Afrika Selatan

2 hari lalu

Syekh Yusuf. Istimewa
Napak Tilas Syekh Yusuf, Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan hingga Cape Town Afrika Selatan

Nama Syekh Yusuf terkenal di Afrika Selatan, terdapat jejak peninggalan yang masih ada sampai sekarang.


Profil Kapolri Pertama, Raden Said Soekanto dan Banyak Momen Bersejarah di Awal Kemerdekaan

5 hari lalu

Jenderal Pol. (Purn.) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri; dulu bernama Kepala Djawatan Kepolisian Negara) pertama. Sejak dilantik, Soekanto mengonsolidasi aparat kepolisian dengan mengemban pesan Presiden Soekarno membentuk Kepolisian Nasional. Wikipedia
Profil Kapolri Pertama, Raden Said Soekanto dan Banyak Momen Bersejarah di Awal Kemerdekaan

Jenderal Pol Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan Kapolri pertama pada 1945-1959. Ia menolak penggabungan Polri dan TNI jadi ABRI.


Ragam Tradisi Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Ada Mappatoppo Talili di Makassar dan Asajere di Madura

7 hari lalu

Keluarga menyalami jemaah haji kloter 16 Kabupaten Purbalingga usai tiba di pendopo Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis 27 Juni 2024. Sebanyak 7.973 jemaah haji Indonesia mulai diterbangkan pulang ke tanah air secara bertahap dari Jeddah menuju sejumlah embarkasi yang disiapkan pemerintah. Tempo/Budi Purwanto
Ragam Tradisi Sambut Kepulangan Jemaah Haji, Ada Mappatoppo Talili di Makassar dan Asajere di Madura

Masyarkat di Indonesia, punya beberapa tradisi yang dilakukan untuk menyambut jemaah haji pulang kembali ke kampung halamannya.


Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Pencurian Modus Bobol Koper dari Kompartemen Pesawat di Makassar

8 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta ungkap kasus  pembobolan koper di pesawat Lion Air di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat 28 Juni 2024. FOTO: AYU CIPTA I TEMPO
Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Pencurian Modus Bobol Koper dari Kompartemen Pesawat di Makassar

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta berpesan kepada para pengguna jasa bandara agar jangan menyimpan barang berharga dalam koper di bagasi.


Empat Mahasiswi Universitas Hasanuddin Melaporkan Kasus Pelecehan Seksual di Kampus

8 hari lalu

Ilustrasi kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO
Empat Mahasiswi Universitas Hasanuddin Melaporkan Kasus Pelecehan Seksual di Kampus

Universitas Hasanuddin Makassar tengah mendalami dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan empat mahasiswa perempuan.


10 Negara Terbesar di Afrika Berdasarkan Luas Wilayah

12 hari lalu

Dari banyaknya negara di benua Afrika, ada 10 negara terbesar dengan wilayah yang sangat luas. Berikut ini informasinya untuk Anda. Foto: Canva
10 Negara Terbesar di Afrika Berdasarkan Luas Wilayah

Dari banyaknya negara di benua Afrika, ada 10 negara terbesar dengan wilayah yang sangat luas. Berikut ini informasinya untuk Anda.


PPI Afrika Selatan Gelar Kongres III

14 hari lalu

PPI dari beberapa cabang yang tersebar di beberapa kota di Afrika Selatan menyelenggarakan Kongres III pada 21 Juni 2024. Sumber: dokumen KBRI Pretoria
PPI Afrika Selatan Gelar Kongres III

PPI dari beberapa cabang yang tersebar di beberapa kota di Afrika Selatan menyelenggarakan Kongres III


Makassar Jadi Satu-Satunya Kota di Indonesia yang Masuk Daftar Kota Terbahagia di Dunia

16 hari lalu

Wali Kota Moh. Ramdhan Pomanto (tengah) Sukses bawa Makassar satu-satunya kota di Indonesia jadi kota terhappy di dunia
Makassar Jadi Satu-Satunya Kota di Indonesia yang Masuk Daftar Kota Terbahagia di Dunia

Kota Makassar menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang masuk dalam kategori kota terbahagian di dunia.


Cyril Ramaphosa Kembali Dilantik sebagai Presiden Afrika Selatan

16 hari lalu

Cyril Ramaphosa, Presiden Afrika Selatan.[ Deutsche Welle]
Cyril Ramaphosa Kembali Dilantik sebagai Presiden Afrika Selatan

Cyril Ramaphosa resmi menjadi Presiden Afrika Selatan untuk masa jabatan yang kedua