TEMPO.CO, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet, saat ini sedang mengajukan diri menjadi calon guru besar dari Universitas Borobudur. Bambang mengaku mengikuti semua prosedur untuk bisa mendapatkan jabatan akademik itu. Salah satunya mengikuti serangkaian tes akademik untuk mendapatkan sertifikasi dosen sebagai syarat pengajuan guru besar.
Bamsoet mengaku sempat berbincang dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim di Gedung DPR, Jakarta, tahun lalu. Bambang meminta pendapat soal pengajuan Guru Besar.
"Waktu mau mengajukan jabatan guru besar saya tanya ke Nadiem. Kata dia ikut aja sesuai prosedur. Meski saya kenal dekat dengan Nadiem, saya engga mau (meminta)," kata Bambang ditemui di Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Senin 17 Juni 2024.
Bambang mengaku sudah memilki keinginan untuk menjadi guru besar sejak 5 tahun lalu. Pemantik dirinya ingin menjadi guru besar ketika ditawari gelar Honoris Causa oleh salah satu perguruan tinggi. Dari situ, ia berpikir lebih baik menjadi guru besar.
"Keinginannya sudah 5 tahun lalu. Sebelum Covid-19," kata politikus Partai Golkar itu.
Ia lantas menjelaskan alasan ingin menjadi guru besar. Bambang mengaku sangat peduli dengan dunia pendidikan. Ia menyukai mengajar sebagai dosen. Bagi Bambang, mengajar tidak hanya mentransfer ilmu tapi mendapatkan ilmu baru dari mahasiswa yang diajar. "Gua ketika ngajar dapat ilmu baru. Makanya gua tertantang terus," kata Bambang.
Lagi pula, Bambang merasa memiliki banyak pengalaman di dunia politik. Ia pernah menjadi Sekretaris Fraksi, Ketua Komisi, Ketua DPR, dan Ketua MPR. Ia juga turut andil dalam membahas ratusan Undang-undang dan ikut hak angket Century. Bagi Bambang, pengalaman itu yang dibutuhkan untuk menjadi guru besar.
Dalam perhitungan Bambang, ia masih membutuhkan waktu 9 bulan lagi supaya memenuhi syarat guru besar. Alasannya, dia menjadi Lektor belum mencapai 2 tahun. "Tapi nanti coba diajukan. Kalau ga diterima tunggu 9 bulan lagi," kata Bambang.
Selanjutnya, Bambang jabat Lektor sejak 2023...