Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Rencana Amendemen Kelima UUD, Demokrat Sebut Potensial Sandera Presiden

image-gnews
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng mengumumkan secara resmi Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan saat jumpa pers di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng mengumumkan secara resmi Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan saat jumpa pers di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat menolak tegas rencana amendemen kelima Undang-Undang Dasar atau UUD1945 oleh MPR yang mencuat belakangan ini. Rencana tersebut dinilai tak memiliki urgensi untuk direalisasikan.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng, mengatakan, salah satu yang disoriti dalam rencana amandemen kelima UUD 1945, ialah ihwal mengembalikan kewenangan MPR untuk memilih dan memberhentikan Presiden. "Tentunya ini menjadi upaya menyandera Presiden. Sikap kami tetap, menolak," kata Andi saat dihubungi, Rabu, 12 Juni 2024.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut melanjutkan, rencana mengembalikan kewenangan MPR seperti dahulu sama saja dengan membuat kemunduran terhadap prinsip demokrasi yang telah dianut lebih dari dua dekade.

Sebab, dalam negara demokrasi, rakyat memiliki hak dan kewenangan penuh untuk memilih calon pemimpinnya, sebagaimana yang dilakukan pada Pemilu 2004 silam, atau saat pasangan SBY-Jusuf Kalla memenangi kontestasi elektoral pertama. "Jika MPR Kembali punya kewenangan memilih dan memberhentikan Presiden. Ini sama saja dengan kita mengebiri hak demokrasi rakyat," ujar dia.

Adapun rencana amandemen kelima ini, mulanya mengemuka manakala Ketua MPR, Bambang Soesatyo melakukan kegiatan silaturahmi kebangsaan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menemui sejumlah tokoh negara dan partai politik.

Pada pertemuan dengan Amien Rais, pimpinan MPR membahas peluang amandemen Undang-Undang Dasar 1945, khususnya untuk mengubah tata cara pemiihan Presiden dan Wakil Presiden. 

Amien Rais sebagai bekas Ketua MPR mengakui kenaifan dirinya saat bertugas dulu, yaitu melucuti kewenangan MPR untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Menurut ia, saat itu, pelucutan terhadap kewenangan MPR dilakukan dengan mempertimbangkan pembatasan terhadap praktik politik uang yang potensial terjadi dalam perhelatan kontestasi electoral.

Namun kini, Ketua Majelis Syura Partai Ummat tersebut mendorong agar dilakukan perubahan konstitusi, di mana MPR memiliki kembali kewenangannya untuk memilih Presiden. 

Sebab, ia mengklaim bahwa praktik demokrasi yang dilakukan sejauh ini terus mengalami kemunduran. “Kalau mau dikembalikan dipilih MPR mengapa tidak,” ujar Amien.

Beberapa hari berselang, bersamuh dengan Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Sabtu, 8 Juni kemarin. Bamsoet memaparkan secerca kesimpulan dari rangkaian agenda silaturahmi kebangsaan kepada sejumlah tokoh negara yang telah dilakukan sejak 20 Mei lalu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan, hasil pertemuan menemukan adanya benang merah, bahwa perlu dilakukan perbaikan terhadap sistem ketatanegaraan.

Perbaikan sistem ketatanegaraan yang dimaksud, kata Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) tersebut disambut baik oleh Cak Imin dalam pertemuan. 

Cak Imin, kata dia, menilai bahwa UUD 1945 yang telah diamandemen sebanyak empat kali masih memiliki banyak celah, hingga aspek-aspek yang belum diatur. Celah tersebut tidak jarang dimanfaatkan segelintir pihak untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. 

Sehingga, Bamsoet mengatakan, Cak Imin menyarankan agar MPR periode selanjutnya melaksanakan penyempurnaan UUD 1945 karena tuntutan perkembangan dan perubahan yang terjadi. 

Tujuannya, untuk menghindari kompetisi yang pragmatis. Namun, persoalan ini tidak bisa diatasi melalui Undang-Undang saja, persoalan ini mesti diatasi dengan penegasan di dalam konstitusi UUD 1945.

Dihubungi terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan alias PPP, Achmad Baidowi, sependapat dengan Andi Mallarangeng. Ia menilai tidak ada urgensi yang menjadi pertimbangan mengapa mesti dilakukan amandemen kelima terhadap UUD 1945.

Awiek, sapaan akrabnya, mengatakan upaya untuk mengembalikan kewenangan MPR agar dapat memilih dan memberhentikan Presiden adalah suatu kemunduran. “Dengan demikian PPP menolak rencana amandemen ini,” ujar Awiek.

 Pilihan Editor: Alasan Amien Rais Dukung Amandemen UUD 1945 terkait Presiden Dipilih MPR

ANDI ADAM FATURAHMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kata Partai Demokrat jika AHY Ditunjuk Jadi Menko di Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. ANTARA/HO - Kementerian ATR/BPN
Kata Partai Demokrat jika AHY Ditunjuk Jadi Menko di Kabinet Prabowo

Demokrat menyatakan AHY menjadi prioritas utama partai untuk ditugaskan membantu jalannya pemerintahan Prabowo mendatang.


Anak SBY, Adik AHY Jadi Wakil Ketua MPR, Rekam Jejak Politik Edhie Baskoro Yudhoyono

1 hari lalu

Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, yang merupakan putra kedua mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, lolos ke DPR dengan meraih sekitar 265 ribuan suara di Dapil VII Jatim pada Pemilu 2019. TEMPO/Amston Probel
Anak SBY, Adik AHY Jadi Wakil Ketua MPR, Rekam Jejak Politik Edhie Baskoro Yudhoyono

Putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas terpilih sebagai Wakil Ketua MPR periode 2024-2029. Segini harta kekayaan adik AHY.


Demokrat Prioritaskan AHY untuk Diusulkan Masuk Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datang ke Kompleks Parlemen, Senayan untuk menemani adiknya Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang bakal dilantik sebagai salah satu pimpinan MPR periode 2024-2029. Tempo/Annisa Febiola.
Demokrat Prioritaskan AHY untuk Diusulkan Masuk Kabinet Prabowo

AHY menjadi prioritas Demokrat karena dianggap memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi seorang menteri di era kabinet Prabowo nanti.


Ragam Respons Tokoh Soal Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono, Sosiolog: Sok Asyik, Pakar Hukum: Strategi Pembalikan Isu

8 hari lalu

Kaesang Pangarep memakai rompi bertuliskan Putra Mulyono. Istimewa
Ragam Respons Tokoh Soal Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono, Sosiolog: Sok Asyik, Pakar Hukum: Strategi Pembalikan Isu

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep kembali mengundang polemik. Anak Jokowi itu mengenakan rompi bertuliskan Putra Mulyono. Apa maksudnya?


Alasan Andi Widjajanto Sebut Pembentukan Angkatan Siber Harus Lewat Amendemen UUD 1945

8 hari lalu

Ilustrasi angkatan siber TNI. ANTARA
Alasan Andi Widjajanto Sebut Pembentukan Angkatan Siber Harus Lewat Amendemen UUD 1945

Andi Widjajanto mengatakan pembentukan angkatan siber TNI kemungkinan memerlukan waktu hingga tujuh tahun.


FKPPI Sampaikan Aspirasi ke Ketua MPR tentang Penyempurnaan UUD 1945

11 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kanan) saat menerima kunjungan Ketua Umum PP KB FKPPI, Pontjo Sutowo (kiri) di Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Dok. MPR
FKPPI Sampaikan Aspirasi ke Ketua MPR tentang Penyempurnaan UUD 1945

Ada sejumlah usulan yang disampaikan FKKPI kepada Ketua MPR tentang penyempurnaan UUD NRI 1945. Termasuk ihwal Pasal 33 dan penghadiran kembali utusan golongan.


SBY Bertemu Jokowi Usai Bersua dengan Prabowo, Ada Apa?

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu 21 September 2024. Dalam pertemuan tersebut SBY juga menyampaikan kabar bahwa dirinya telah menerima amanah sebagai Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Untuk Membasmi Malaria. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
SBY Bertemu Jokowi Usai Bersua dengan Prabowo, Ada Apa?

Jokowi mengklaim, dia dan SBY sepakat menyokong pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.


5 Pertemuan Jokowi - SBY dalam Dinamika Politik 10 Tahun Terakhir

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu 21 September 2024. Dalam pertemuan tersebut SBY juga menyampaikan kabar bahwa dirinya telah menerima amanah sebagai Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Untuk Membasmi Malaria. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
5 Pertemuan Jokowi - SBY dalam Dinamika Politik 10 Tahun Terakhir

Ini riwayat pertemuan Jokowi dan SBY dalam dinamika politik 10 tahun terakhir.


Soal Pramono Anung Bertemu SBY, Ridwan Kamil: Kita Harus Hormati Orang Tua

14 hari lalu

Bakal calon gubernur Jakarta dan bakal claon wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung (tengah)-Rano Karno, bertemu dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 21 September 2024. Tim Media Pramono Anung
Soal Pramono Anung Bertemu SBY, Ridwan Kamil: Kita Harus Hormati Orang Tua

Menurut Ridwan Kamil, pertemuan Pramono dengan SBY diibaratkan sebagai bentuk kehadiran demokrasi, karena harus saling menghormati satu sama lain.


Jokowi Terima Kunjungan SBY di Istana Merdeka

14 hari lalu

Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Kunjungan SBY di Istana Merdeka

Presiden Jokowi menerima kunjungan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Jakarta.