INFO NASIONAL - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mendukung langkah Presiden Joko Widodo yang menetapkan tanggal 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional. Penetapan ini diusulkan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI), sesuai dengan tanggal pembentukan HIPMI pada 10 Juni 1972.
"Tanggal kelahiran HIPMI sangat tepat jika digunakan sebagai peringatan Hari Kewirausahaan Nasional. Mengingat HIPMI telah berhasil melahirkan generasi wirausaha muda yang berperan penting dalam perekonomian nasional, sekaligus melahirkan pemimpin muda di tingkat nasional dan daerah," ujar Bamsoet usai menghadiri Perayaan 52 Tahun HIPMI, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.
Ia menjelaskan, penetapan Hari Kewirausahaan Nasional juga menjadi tindak lanjut atas langkah Presiden Joko Widodo yang sebelumnya telah menerbitkan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Ini bisa mendorong lebih banyak lagi wirausahawan yang saat ini hanya sekitar 3,47 persen menjadi 3,95 sampai 4 persen dari total penduduk Indonesia.
"Rendahnya tingkat kewirausahaan di Indonesia tercermin dari data Global Enterpreneurship Monitor (GEM) tahun 2022 yang menyatakan bahwa persentase individu dewasa di Indonesia yang terlibat dalam aktivitas wirausaha melalui total early entrepreneurial activity berada pada peringkat ke-36 dari 49 negara," ujar Bamsoet.
Menurutnya, selain melalui Perpres dan pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional, untuk meningkatkan jumlah wirausahawan nasional butuh berbagai terobosan dan langkah strategis lain dari pemerintah, seperti menyiapkan lebih banyak program pelatihan, dukungan akses pembiayaan yang murah, pendampingan untuk UMKM naik kelas hingga penguatan daya saing IKM dan sentra IKM.
"Mendorong kewirausahaan juga bisa menjadi jalan yang tepat untuk mengatasi pengangguran Generasi Z, dan sekaligus sebagai langkah penting dalam membangun perekonomian yang kuat. Mengingat data BPS menunjukan bahwa hampir 10 juta penduduk usia muda yang masuk dalam Generasi Z, saat ini berstatus menganggur atau tanpa kegiatan. Mengatasinya bisa dilakukan dengan mendorong mereka berwirausaha," kata Bamsoet. (*)