TEMPO.CO, Jakarta - Kecanduan judi online adalah masalah yang semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan akses internet yang semakin luas. Judi online tidak hanya berdampak pada keuangan individu, tetapi juga pada kesejahteraan emosional dan sosial.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap sejumlah responden dan pengamatan analisis terkait, berikut empat faktor utama yang bisa menyebabkan orang jadi pelaku judi online.
1. Ekonomi
Ini berkaitan dengan segala aspek keuangan. Misalnya orang sulit mendapatkan pekerjaan atau mencari penghasilan pada akhirnya akan mencari jalan pintas untuk menghasilkan uang yang lebih banyak, dengan cepat dan mudah.
Sebuah riset memperlihatkan tren judi online mulai meningkat pesat ketika pandemi Covid-19, yang mana hampir semua kegiatan dilakukan jarak jauh. Hal ini membuat banyak orang mulai mencoba bermain judi online.
Alasan lainnya adalah mereka hanya perlu mengeluarkan modal yang sedikit tapi hasil yang didapat bisa berkali-kali lipat.
2. Lingkungan
Faktor lingkungan tidak hanya dari tempat, tapi juga lingkungan sosial atau pergaulan seseorang. Misalnya ketika seseorang bermain judi online karena ajakan teman-temannya. Bisa juga bermain judi online karena rasa penasaran yang timbul akibat melihat orang-orang sekitar yang bermain judi online.
3. Kesempatan
Kesempatan adalah ketika seseorang dengan mudah mengakses situs perjudian online. Hanya dengan ponsel dan internet, orang bisa memainkan judi online di mana pun dan kapan pun. Selain itu cara bermain yang mudah, juga menambah faktor orang bisa kecanduan judi online.
4. Kurangnya kesadaran individu
Kurangnya kesadaran individu ini merujuk ke kesadaran moral dan hukum. Moral seseorang berkaitan dengan keyakinan dan cara membedakan tindakan yang benar dan salah. Banyak orang yang tetap melakukan judi online walaupun sepenuhnya tahu bahwa tindakannya tersebut tidak benar.
Biasanya orang seperti ini merasa bahwa apa yang dilakukannya sebagai hiburan tidak merugikan orang lain. Sehingga tidak masalah melakukan perjudian online. Pandangan seperti ini menunjukkan telah hilangnya nilai moral seseorang.
KORAN TEMPO
Pilihan Editor: Apakah Kecanduan Judi Online Bisa Disembuhkan? Ini Penjelasan Psikolog
