TEMPO.CO, Jakarta - Keytua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menutup Rapat kerja nasional atau Rakernas PDIP ke-5 telah dilakukan selama tiga hari pada 24-26 Mei 2024 dengan tema “Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang” di Beach City International Stadium, Ancol, Ahad lalu.
Rakernas PDIP ke-5 itu dihadiri para ketua partai koalisi Ganjar-Mahfud, menteri, dan petinggi politik lainnya. Salah satu menteri yang hadir dalam acara tersebut adalah Yasonna Laoly selaku Menteri Hukum dan HAM atau Menkumham. Bahkan, nama Yasonna disebut beberapa kali oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam pidato politik saat pembukaan dan penutupan.
Nama Menkumham yang juga kader PDIP Yasonna Laoly disebut Megawati saat pidato hari pertama Rakernas PDIP itu ketika membahas kasus Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono.
“Anak-anak iki semangat gede, tapi ora mikir to. Bolak-balik mikir ‘lawan’, nah sebelah sono ada bedil-nya. Sebelah sini mau pakai apa? Makanya udah pakai omongan wae,” katanya Megawati, pada 24 April 2024, seperti dikutip YouTube PDI Perjuangan.
Pasalnya, Aiman yang menjadi kader PDIP ini pernah dilaporkan ke polisi karena ucapannya. “Itu tadi ada, ini siapa namanya Pak Aiman. Loh orang ngomong malah terus dipanggil (polisi),” kata Megawati, sambil menunjuk Aiman yang berdiri di tengah hadirin.
Megawati mengatakan kepada Aiman agar tidak takut jika pendapat yang diungkapkan adalah kebenaran. Megawati juga menjelaskan bahwa panggilan Aiman tersebut sudah dilaporkan kepada Yasonna. Megawati menyuruh Yasonna untuk membela Aiman sebagai rakyat yang tidak bersalah.
“Saya bilang (ke Aiman), lah ngapain takut, saya bilang kok sama Pak Laoly Menkumham kebetulan dari PDI Perjuangan. Saya bilang, ‘awas loh ya kamu Kumham loh, kalau enggak belain rakyatmu, aku copot loh ya’,” kata Megawati.
Masih dalam agenda Rakernas V PDIP, tetapi pada hari ketiga, Megawati masih menyebut nama Yasonna Laoly. Megawati mengaku menelepon Yasonna untuk membebaskan aktivis lingkungan yang menolak tambak udang di Karimunjawa, Daniel Frits Maurits Tangkilisan. Pasalnya, Daniel divonis 7 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jepara usai mengkritik kondisi pesisir pantai yang terdampak limbah tambak udang.
“Saya telepon Laoly dan tanya, ini kok hukum versus hukum? Dia (Daniel), aktivis lingkungan, yang (bicara) benar malah dianggap bohong. Loh kan gampang, itu yang tadi saya bilang, pembuktian itu ‘kan juga sering dipalsukan. Akhirnya, toh, ya bebas,” ujar Megawati, pada 26 Mei 2024.
Megawati menyayangkan kondisi penjeratan hukum di Indonesia.
“Saya bilang ke para penegak hukum, bebaskan dia, gimana sih? Kayak apa nanti yang namanya pecinta lingkungan versus yang merusak, umpanya mereka merusak hutan, malah ditangkap yang membela,” lanjutnya, seperti diberitakan Antara.
Daniel baru saja dibebaskan usai mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Semarang. Pengadilan menerima banding Daniel. Aktivis penolak tambak udang di Karimunjawa ini mulanya dilaporkan lantaran berkomentar di media sosial Facebook. Melihat kondisi ini, melalui Rakernas PDIP, Megawati ingin Yasonna Laoly sebagai Menkumham dapat membela dan melindungi rakyat yang tidak bersalah dan bebas mengkritisi pemerintah.
RACHEL FARAHDIBA R | FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Pilihan Editor: Megawati Kritisi Impor beras Saat Rakernas PDIP ke-5, Berikut Kasus-kasus Korupsi Impor Beras