TEMPO.CO, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) bersiap menggelar rapat kerja nasional (rakernas) keempat pada Sabtu lusa, 29 Juni 2024. Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan, rapat tersebut akan membahas secara khusus persiapan pemilihan gubernur (pilgub) dalam perhelatan pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak pada November mendatang.
Yandri menuturkan, lima provinsi di pulau Jawa merupakan fokus utama PAN dalam pilkada serentak 2024. "PAN ingin memenangkan pilgub di Jawa timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Khusus Jakarta, dan Banten," kata Yandri saat menggelar konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juni 2024.
PAN akan memanfaatkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendulang suara dalam pemilihan gubernur di pulau Jawa. Namun, kata dia, untuk perhelatan pemilihan bupati dan pemilihan wali kota tidak terikat oleh kerja sama dengan KIM. "Kalau kabupaten/kota rata-rata agak warna-warni," ujarnya. Warna-warni yang dimaksud adalah warna partai pengusung pasangan calon bupati atau calon wali kota.
Koalisi Indonesia Maju atau KIM merupakan gabungan partai politik yang mengusung hingga memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden 2024. KIM terdiri atas Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, dan Partai Prima.
Viva Yoga Mauladi, Ketua Steering Committee Rakernas PAN, memperkirakan 260 kader partai akan hadir di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN di Jakarta dan 3.000 kader lainnya akan bergabung secara virtual.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menyebut di antara kelima provinsi di Pulau Jawa, Jakarta menjadi magnet utama. "Pilgub di Jawa apalagi Jakarta memang saat ini menjadi perbincangan dan menjadi pemikiran dalam pertarungan partai-partai," ucapnya.
Eddy menjelaskan, Rakernas keempat PAN juga akan mengevaluasi penyelenggaraan Pemilu 2024. Menurut PAN, Pemilu 2024 berjalan dengan baik, tetapi tetap harus ada perbaikan-perbaikan agar penyelenggara pemilu lebih baik lagi di masa mendatang.
Pilihan Editor:
