TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali berbicara soal pangan dalam penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP yang digelar 24-26 Mei 2024. Presiden ke-51 RI itu menyindir soal kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah saat ini.
Megawati menyoroti fenomena di mana menurutnya seolah cadangan beras di dalam negeri dibuat selalu kurang. Saat menjadi presiden, kata dia, dirinya menerima usulan impor asal dilakukan penghitungan cukup atau tidak pasokan dalam negeri. Sementara sekarang, impor beras dilakukan justru dilakukan saat Indonesia panen raya.
"Tapi kalau dilihat sekarang, enggak. Selalu dibuat sedemikian rupa, sepertinya selalu kekurangan. Itu pokok persoalan," kata Megawati di acara penutupan Rakernas PDIP ke-5 Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Ahad, 26 Mei 2024.
Pemimpin partai yang memenangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 ini juga mempertanyakan urgensi impor pangan dilakukan. Menurutnya, Indonesia berpeluang swasembada pangan dan tak memerlukan impor. Namun, kata dia, impor pangan tetap dilakukan dengan maksud tertentu.
"Tetapi memang sengaja harus ada impor pangan. Kenapa, hayo?" tanya Megawati.
Putri Presiden Pertama RI Sukarno ini lalu berkisah saat dirinya menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR RI. Megawati mengaku mengetahui adanya permainan dalam impor pangan. Jika dirinya berkenan terlibat, kata dia, kekayaannya jelas akan kian bertambah. Namun Megawati mengatakan tidak pernah ikut permainan tersebut.
"Satu sen impor beras kalikan berapa juta ton. Coba bayangkan, ayo, bayangkan. Kalau saya mau ikut waktu itu, kan saya 3 kali tidak pernah pindah komisi, Coba bayangkan. Mungkin Mercy saya udah berapa, deh. Gila, kok, yang namanya urusan impor itu," katanya.
Selanjutnya: Kasus-kasus Korupsi Impor Beras