Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Langkah-langkah Sebelum Soeharto Lengser, Apa Saja yang Dilakukannya?

image-gnews
Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org
Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 21 Mei 1998, tepat 26 tahun lalu, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden setelah menjabat selama 32 tahun. Keputusan ini tidak terlepas dari pergerakan mahasiswa serta elemen masyarakat yang melawan rezim Orde Baru. Demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota di Indonesia memicu gelombang desakan reformasi yang akhirnya memaksa Soeharto mundur. 

Pada peristiwa Reformasi 1998 tepatnya pada 21 Mei 1998, setelah menyadari bahwa posisinya tidak lagi dapat dipertahankan, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, dengan disaksikan oleh beberapa pejabat tinggi negara. Dalam pidato singkatnya, Soeharto menyatakan mundur dari jabatan Presiden Republik Indonesia dan menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden, B.J. Habibie.

Langkah-Langkah Sebelum Soeharto Lengser 

1. Soeharto Berbicara dengan Nurcholish Via Telepon

Pada masa itu, kalangan intelektual turut bersuara. Budayawan Yogyakarta, Emha Ainun Nadjib, menggalang pertemuan dengan berbagai tokoh, salah satunya berlangsung di Hotel Wisata pada 17 Mei 1998 dan dihadiri oleh Nurcholish Madjid. Pertemuan ini menjadi bahan pembicaraan luas, bahkan Soeharto sempat berbicara dengan Nurcholish melalui telepon. 

Dalam percakapan tersebut, Nurcholish menyampaikan isi pertemuan, yang membuat Soeharto merespons dengan mengatakan bahwa ia akan segera mengumumkan pengunduran dirinya. Saat Nurcholish bertanya kapan pengumuman tersebut akan dilakukan, Soeharto menjawab, "Besok." Nurcholish terkejut dengan kecepatan keputusan itu, dan Soeharto menyarankan agar pengumuman dilakukan bersama tokoh-tokoh masyarakat yang nama-namanya diusulkan oleh Nurcholish dan Soeharto sendiri.

2. Soeharto Meminta Mahasiswa Mengakhiri Protes Unjuk Rasa

Pada April 1998, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, melakukan demonstrasi menuntut reformasi politik. Soeharto meminta mahasiswa untuk menghentikan protes dan kembali ke kampus, yang disampaikannya pada 15 April 1998.

3. Pernyataan Soeharto tentang Reformasi

Pada 1 Mei 1998, melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi Dachlan, Presiden Soeharto menyatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai pada tahun 2003. Pernyataan ini segera memicu respons keras dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa yang mendesak perubahan lebih cepat.

Sehari kemudian, pada 2 Mei 1998, Soeharto meralat pernyataannya dan mengumumkan bahwa reformasi bisa dimulai pada 1998. Langkah ini diambil dalam upaya meredam ketegangan dan merespons tuntutan mendesak dari masyarakat yang semakin menginginkan perubahan segera.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Soeharto Memanggil Sembilan Tokoh Islam

Pada 19 Mei 1998, Soeharto mengundang sembilan tokoh Islam, termasuk Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Malik Fajar, dan KH Ali Yafie. Pertemuan ini berlangsung selama 2,5 jam, meskipun awalnya direncanakan hanya 30 menit. Dalam pertemuan tersebut, para tokoh menjelaskan situasi terkini, di mana elemen masyarakat dan mahasiswa terus mendesak agar Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden.

5. Soeharto Lengser

Dalam pertemuan dengan sembilan tokoh Islam, Soeharto mendengar bahwa berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa menginginkannya mundur dari jabatan presiden. Namun, Soeharto menolak permintaan tersebut dan mengusulkan pembentukan Komite Reformasi. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak ingin dipilih lagi sebagai Presiden, tetapi pernyataan ini tidak meredam aksi massa. Bahkan, jumlah mahasiswa yang berunjuk rasa di Gedung MPR semakin bertambah.

Detik-detik Soeharto lengser merupakan puncak dari krisis multidimensional yang melanda Indonesia pada akhir 1990-an. Keputusan mundurnya Soeharto membuka lembaran baru dalam sejarah Indonesia, meskipun proses transisi menuju reformasi tidaklah mudah dan masih menyisakan banyak tantangan hingga sekarang.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I DEWI NURITA

Pilihan Editor: Pidato Lengkap Soeharto Lengser 26 Tahun Lalu: Saya Memutuskan untuk Menyatakan Berhenti dari Jabatan Saya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pramono Anung-Rano Karno Temui Keluarga Gus Dur: Doa, Pesan, dan Cium Tangan

2 hari lalu

Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno saat menemui istri Alm. Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah di Jakarta. TEMPO/Andi Adam Faturahman
Pramono Anung-Rano Karno Temui Keluarga Gus Dur: Doa, Pesan, dan Cium Tangan

Pramono Anung menyatakan amat menghormati Sinta Nuriyah dan keluarga almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.


Putri Gus Dur Sebut Kadernya Ingin Pemimpin Jakarta dari Tokoh Betawi

2 hari lalu

Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno saat menemui istri Alm. Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah di Jakarta. TEMPO/Andi Adam Faturahman
Putri Gus Dur Sebut Kadernya Ingin Pemimpin Jakarta dari Tokoh Betawi

Putri Gus Dur, Yenny Wahid mendukung Pramono Anung-Rano Karno. Salah satu alasannya karena Rano adalah tokoh Betawi.


Pramono Anung Cuma Mau Cium Tangan Tiga Orang, Salah Satunya Sinta Nuriyah

3 hari lalu

Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno saat menemui istri Alm. Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah di Jakarta. TEMPO/Andi Adam Faturahman
Pramono Anung Cuma Mau Cium Tangan Tiga Orang, Salah Satunya Sinta Nuriyah

Pramono Anung menyatakan amat menghormati Sinta Nuriyah dan keluarga Almarhum Gus Dur.


Begini Pesan Istri Gus Dur kepada Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta

3 hari lalu

Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno saat menemui istri Alm. Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah di Jakarta. TEMPO/Andi Adam Faturahman
Begini Pesan Istri Gus Dur kepada Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta

Sinta Nuriyah didampingi putrinya, Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid, menerima kunjungan Pramono Anung-Rano Karno


Sambangi Pesantren Ciganjur, Pramono Anung-Rano Dapat Doa dari Istri Gus Dur

3 hari lalu

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berkunjung ke kawasan Jalan Raya Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu 30 Oktober 2024. ANTARA/HO-Tim Dokumentasi Pramono Anung dan Rano Karno
Sambangi Pesantren Ciganjur, Pramono Anung-Rano Dapat Doa dari Istri Gus Dur

Kehadiran Pramono Anung dan Rano di Pesantren Ciganjur untuk bersilaturahmi dengan keluarga Gus Dur.


Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

4 hari lalu

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menerima kunjungan Rektor UC Berkeley, Rich Lyons di Gedung D Kemdiktisaintek, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024. Dok. Kemendiktisaintek
Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

Kemendiktisaintek dan UC Berkeley menjajaki kolaborasi di bidang pendidikan tinggi dan teknologi.


PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

4 hari lalu

Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024.
PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

PWI gelar Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024. Selain wartawan, pers kampus serta citizen journalism juga bisa ambil bagian. Apa kriterianya?


Rekam Jejak Pernyataan Kontroversial Wamen Perumahan Fahri Hamzah: Soal Kritik KPK, Demo Mahasiswa, dan Oposisi Kritis

5 hari lalu

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, 16 November 2017. Fahri menilai bahwa langkah KPK memasukkan Novanto ke DPO adalah salah karena keberadaan Novanto diketahui di RSCM dan RSCM dijaga polisi. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Rekam Jejak Pernyataan Kontroversial Wamen Perumahan Fahri Hamzah: Soal Kritik KPK, Demo Mahasiswa, dan Oposisi Kritis

Fahri Hamzah menjabat Wakil Menteri Perumahan. Ini rekam jejak pernyataan kontroversialnya selama ini soal kritik KPK, Demo Mahasiswa, oposisi kritis.


Momen Khofifah-Emil dan Dewa 19 Rilis Video Klip Hidup Adalah Perjuangan

6 hari lalu

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak menghibur penonton dan jurnalis dengan menyanyikan lagu Hidup Adalah Perjuangan di Malang, Senin  28 Oktober 2024. ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin
Momen Khofifah-Emil dan Dewa 19 Rilis Video Klip Hidup Adalah Perjuangan

Emil Dardak menuturkan lagu yang dirilis Dewa 19 pada 2000 itu adalah representasi dari semua masyarakat, termasuk Khofifah-Emil.


Prabowo Kenang Sumitro Djojohadikusumo: Jauh Lebih Pintar dari Saya

7 hari lalu

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto berziarah ke makam sang ayah, Soemitro Djojohadikoesoemo di TPU Karet Bivak, Jakarta Selatan Kamis, 15 Februari 2024. Foto:TKN Prabowo-Gibran
Prabowo Kenang Sumitro Djojohadikusumo: Jauh Lebih Pintar dari Saya

Presiden Prabowo Subianto menceritakan peranan ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo dalam membentuk karakternya.