TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Hari Kebangkitan Nasional, yang diperingati setiap tahunnya pada 20 Mei. Jokowi mengatakan Hari Kebangkitan Nasional selalu mengingatkan kita pada titik awal kebangsaan sebagai negeri Indonesia.
“Mari maju bersama, bangkitkan semangat nasionalisme, rasa kesatuan dan persatuan yang tinggi, serta kesadaran sebagai sebuah bangsa,” kata Jokowi dalam keterangan melalui media sosial X, dikutip pada Senin, 20 Mei 2024.
Jokowi, melalui X, membagikan pernyataan disertai ilustrasi yang menampilkan sejumlah karakter mirip dirinya dengan empat pemuda mengenakan pakaian tradisional daerah. Sosok yang mirip presiden itu mengenakan beskap gaya Solo yang terinspirasi budaya Keraton Kasunanan dan beskap landung.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tidak terlepas dari peran para tokoh nasional dan keberadaan organisasi Budi Utomo saat itu yang membangkitkan semangat berjuang menuju kemerdekaan Indonesia. Budi Utomo adalah sebuah organisasi pelajar yang diprakarsai oleh dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA.
Sebagai pelopor Hari Kebangkitan Nasional, Budi Utomo berdiri di Jakarta pada 20 Mei 1908 dan bergerak di bidang sosial, ekonomi, kebudayaan tanpa bermuatan politik.
Kemudian pada tahun 1948, Presiden Sukarno menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Indonesia, yang saat itu relatif baru merdeka, dikhawatirkan akan dilanda perpecahan antar golongan dan ideologi.
Pemerintah Belanda saat itu masih menganggap Indonesia sebagai wilayahnya dan enggan mengakui kemerdekaan Indonesia. Karena itu, diperlukan adanya simbol yang dapat mempersatukan rakyat dan mencegah perpecahan.
Pilihan Editor: Istana: Jokowi Masih Godok Pansel KPK, Belum Putuskan Nama-nama Anggota