TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebutkan keinginan Prabowo untuk rutin bertemu dengan para mantan presiden Republik Indonesia. Dahnil menuturkan pertemuan-pertemuan itu nantinya bisa disebut sebagai presidential club atau klub kepresidenan.
Dia mengatakan, melalui pertemuan-pertemuan itu, Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan. Menurut Dahnil, presiden dan mantan presiden Indonesia yang masih ada bisa bergabung dalam klub itu seperti presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi.
Dahnil mengklaim keinginan itu adalah harapan Prabowo agar para pemimpin bangsa bisa kompak dan rukun. Rencana Prabowo tersebut mendapat respons dari berbagai kalangan. Berikut ini tanggapan mereka.
1. Presiden Jokowi: Digelar Dua Hari Sekali
Presiden Jokowi menginginkan pertemuan rutin mantan presiden RI dalam presidential club dapat digelar setiap dua hari sekali. Jokowi menanggapi positif rencana Prabowo yang hendak membentuk presidential club yang beranggotakan mantan Presiden RI yang masih hidup.
“Bagus, bagus, bagus," kata Presiden Jokowi saat ditemui usai meninjau pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 3 April.
Saat ditanya lebih jauh soal pertemuan presidential club, Jokowi mengaku pertemuan itu dapat digelar rutin setiap dua hari sekali.
“Ya, dua hari sekali ya gak apa apa," kata Presiden Jokowi.
2. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana: Semua Mantan Presiden Sangat Penting Bersilaturahmi
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang berisi presiden dan para mantan presiden RI. Menurut Ari, para presiden dan mantan presiden tetap harus berhubungan baik dalam situasi apa pun.
“Ada atau tidak adanya presidential club, presiden dan semua mantan presiden sangat penting untuk bersilaturahmi,” kata Ari pada Jumat, 3 Mei 2024 seperti dikutip Antara.