TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, mengaku belum menentukan figur yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
“Jadi kami belum bisa memutuskan siapapun calonnya untuk DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, maupun di mana-mana,” ujar pria yang karib disapa Cak Imin, di Jalan Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, Sabtu, 20 April 2024.
Dia pun mengatakan Dewan Pimpinan Pusat PKB telah resmi membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah baik secara online maupun offline. Menurut dia, pendaftaran tersebut tidak terbatas hanya untuk kader, namun bagi semua orang yang berminat maju. PKB juga disebut sangat terbuka dengan semua figur tanpa memandang latar elakang suku, agama, dan ras.
Nantinya, para kandidat akan diseleksi dengan melibatkan pihak eksternal. “Kami hanya bisa menunggu siapa saja yang mendaftar, lalu kita uji, kita libatkan tokoh-tokoh untuk melakukan uji publik dan kita beri keleluasaan tokoh-tokoh untuk menentukan,” tuturnya.
Jadi, kata Cak Imin, penentuannya nanti tidak hanya semata-mata ditentukan oleh PKB. Tapi juga ditentukan oleh harapan masyarakat pada umumnya.
Dia kemudian mengungkapkan bahwa kader PKB sangat mungkin tidak diusung jika tidak memenuhi syarat. “Tentu faktor elektoral menjadi salah satu pertimbangan. Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada hanya faktor kader. Faktor kader hanya salah satu pertimbangan,” kata calon wakil presiden nomor urut 01 itu.
Adapun proses penjaringan calon kepala daerah dari PKB akan diselengggarakan oleh Desk Pilkada di semua tingkatan dengan beberapa tahapan, antara lain uji kelayakan dan kepatutan serta uji publik. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan calon-calon yang berkualitas, berintegritas, dan memiliki keberpihakan terhadap kemajuan masyarakat di daerah.
Pilihan Editor: Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat
