INFO NASIONAL - Banyaknya kasus gagal ginjal, diabetes dan obesitas, baik pada orang dewasa maupun anak-anak, serta keprihatinan atas kondisi masyarakat Gunungkidul di musim kemarau, membuat pemuda lulusan SMK di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bernama Alan Efendhi mendirikan Rasane Vera, pada 2018 lalu.
Rasane Vera merupakan usaha yang bergerak di bidang budidaya dan pengolahan aloevera menjadi minuman sehat. Produk yang dihasilkan merupakan kombinasi dari bahan alami berupa aloevera dan daun stevia, yang memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan dan telah teruji secara klinis.
Alan pernah bekerja sebagai buruh di Jakarta pada 2006-2014. Namun, pada 2014 ia memutuskan kembali ke kampung dan menjadi seorang agropreneur.
Dia membudidayakan aloevera dan mengolahnya menjadi minuman. Melalui usahanya, Alan ingin memperoleh laba atau keuntungan maksimal sembari tetap memperhatikan kelestarian alam dan lingkungan. Bahkan dia ingin usahanya berdampak positif bagi lingkungan.
Dengan bisnis yang baik Alan berharap bisa turut meningkatkan perekonomian masyarakat. Dia pun optimistis, karena selain belum banyak yang terjun ke bisnis serupa, benefit dari aloevera berlimpah.
Alan memutuskan untuk mengembangkan usaha budidaya aloevera dengan modal awal sekitar Rp7 juta untuk membeli bibit Aloevera Chinensis Baker, yakni jenis aloevera terbesar. Dia juga membeli sejumlah peralatan untuk budidaya.
Alasan Alan memilih aloevera, yakni pertama, aloevera merupakan satu dari 10 tanaman terlaris dunia. Kedua, aloevera sudah banyak dimanfaatkan dalam beberapa jenis industri di seluruh dunia, seperti industri farmasi, kosmetik, dan kuliner. Ketiga, perawatannya yang mudah dan tidak memiliki hama pengganggu.
Keempat, panen daun aloevera tidak tergantung pada musim. Kelima, aloevera cocok dibudidayakan di daerah kering dan panas seperti di Gunungkidul. Keenam, produk dengan bahan baku aloevera tidak hanya nikmat, tapi juga mempunyai manfaat yang baik bagi tubuh khususnya sistem pencernaan. Ketujuh, limbah industri aloevera sangat aman bagi lingkungan karena bisa diolah menjadi pupuk kompos dan cair. Cocok untuk integrated farming.
Sejak awal berdirinya Rasane Vera, Alan sudah menggunakan pola kemitraan yang mengutamakan pembinaan. Mitra yang ikut serta akan mendapatkan bibit aloevera gratis serta bimbingan dalam penanamannya. Bimbingan dilakukan sampai para mitra dapat membudidayakan aloevera secara mandiri. Setelah mitra petaninya panen, Alan membeli hasil panen tersebut dengan harga Rp3000 per kg.
Saat ini Rasane Vera sudah memiki jaringan petani mitra sejumlah 125 orang dengan serapan hasil panen antara 500-700 kg per hari. Distribusi paling besar di DIY. Tapi Rasane Vera juga memiliki agen reseller di Bogor, Jakarta, dan Bojong Gede. Produknya dijual pula secara daring di Instagram dan Shopee.
Produk Rasane Vera bermacam-macam, ada minuman aloevera dengan kemasan botol, ada yang menggunakan cup berisikan jelly, dan yang terbaru Aloe Liquid. Aloe Liquid adalah jus aloevera yang menggunakan pemanis alami daun stevia.
Minuman ini menurut Alan memiliki beberapa kelebihan seperti indeks glicemic rendah, rendah kalori, rendah kolesterol, dan rendah karbohidrat. Produk ini sudah mendapatkan izin edar dari BPOM MD, label HALAL dari Kementerian Agama, dan HKI/merek. Produk yang merupakan hasil kerjasama dengan Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional pada 2019 ini telah dipasarkan secara online dan offline ke berbagai daerah di Pulau Jawa serta sejumlah kota besar di Indonesia.
Sebagai CEO Rasane Vera, Alan berharap usahanya dapat menjadi produk ikonik Gunungkidul, seperti Carica di Dieng dan Apel di Malang. Dia ingin Rasane Vera menjadi pelopor terbangunnya kluster industri aloevera di DIY. Prioritas Alan dan timnya sekarang adalah mengoptimalkan Integrated Farming System (IFS) atau Sistem Pertanian Terpadu. (*)