TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS menjajaki komunikasi dengan partai politik lain di luar Koalisi Perubahan dalam menyongsong pemilihan umum kepala daerah 2024. Koordinator juru bicara PKS, Ahmad Mabruri mengatakan, saat ini partai bernomor urut 8 pada Pemilu 2024 tersebut terus melakukan komunikasi dengan partai lainnya meski secara informal.
Komunikasi ini, Mabruri melanjutkan, dilakukan guna mempersiapkan matang Pilkada Jakarta yang akan dilakukan serentak dengan di daerah lainnya pada November mendatang. "Butuh kolaborasi untuk membangun Jakarta menjadi lebih baik lagi," kata Mabruri kepada Tempo, Ahad, 14 April 2024.
Maka dari itu, kata dia, PKS tidak akan membatasi komunikasi dengan partai manapun meski tidak tergabung dengan Koalisi Perubahan. "Komunikasi dengan semua partai terus dijajaki sampai saat ini," ujarnya.
PKS merupakan salah satu partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan. Koalisi yang mengusung pasangan calon Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakilnya ini berisikan tiga partai, yaitu NasDem, PKS dan PKB.
Mengenai kandidat calon Gubernur Jakarta, kata Mabruri, PKS masih menggodok sejumlah nama dari internal PKS, salah satunya mantan Presiden PKS, Sohibul Iman.
Dia menjelaskan alasan PKS tidak berupaya mengusung Anies Baswedan kembali maju ke palagan Pilkada Jakarta. Menurut Mabruri, Anies sudah tidak berada pada level pencalonan Gubernur. "Levelnya sudah calon presiden. Karena itu PKS berusaha mengusung kadernya sendiri," ucap dia.
Peneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar mengatakan, langkah PKS yang membuka komunikasi dengan partai lain di luar Koalisi Perubahan cukup menguntungkan Ahmad Syaikhu dan sohibul bait.
Menurut Usep, sebagai partai pemenang di wilayah Jakarta, kans PKS untuk berkoalisi dengan partai lainnya amat terbuka lebar. "Saat ini, PKS adalah partai dengan daya tawar paling tinggi di Jakarta," ujarnya.
Dengan predikat tersebut, Usep melanjutkan, partai politik lain seperti PAN; Golkar; PDIP dan Gerindra tentu akan melirik PKS sebagai sekondan utama di Pilkada Jakarta. "Dan yang paling berpeluang berkoalisi dengan PKS di Jakarta adalah Gerindra," kata Usep.
Gerindra santer disebut bakal mengusung mantan Wakil Gubernur Jakarta, Ahmad Riza Patria di Pilkada Jakarta mendatang. Menurut Usep, Koalisi dengan Gerindra amat berpeluang karena rekam jejak PKS dan Gerindra di Jakarta cukup baik, yaitu dengan memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno pada Pilkada 2017.
ANDI ADAM FATURAHMAN
Pilihan Editor: Pengamat Sebut PDIP Sulit Imbangi Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024